• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

09 Desember 2011

505 kali dibaca

Wabup Pessel, Editiawarman Hadiri Sosialisasi P2FM-BLPS

Painan, Desember----

Wakil Bupati Pesisir Selatan hadiri kegiatan Sosialisasi P2FM-BLPS (Program Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial. Dimana kegiatan tersebut merupakan bantuan dana stimulan kepada kelompok Kube keluarga miskin, Kamis (8/12) di Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk uang tunai yang disalurkan kepada rekening kelompok. Pada tahun 2011 ini  50 kelompok diusulkan, terealisasi sebanyak 27 kelompok, Masing-masing 13 kelompok di kecamatan Sutera dan 14 kelompok di kecamatan Lengayang. Pada setiap kelompok terdiri dari 10 KK (Kepala Keluarga). Pada masing-masing kelompok diberikan bantuan dana sebesar Rp30 juta.

Wakil bupati Pesisir Selatan, Editiawarman dalam arahannya mengatakan bahwa bantuan ini merupakan salah satu bentuk uang yang ditujukan sebagai stimulan bagi fakir miskin usia produktif yang melakukan UEP (Usaha Ekonomi Produktif) yang berskala mikro.

"Kita berharap dana stimulan yang diberikan dari Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini hendaknya menjadi stimulan bagi fakir miskin usia produktif skala mikro dengan harapan cepat mendatangkan keuntungan didalam wadah KUBE (Kelompok Usaha Bersama),"ungkap Wabup Pessel, Editiawarman saat menghadiri dana bantuan kepada kelompok P2FM-BLPS, di kenagarian Lakitan, Kecamatan Lengayang, Kamis (8/12).

Ditambahkannya, bantuan tersebut bertujuan untuk menigkatkan taraf kesejahteran ekonomi keluarga miskin. Disamping itu juga dalam rangka meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah masalah kemiskinan.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pessel, Zefnihan didampingi kabid kesejahteraan sosial, Islahuddin mengatakan bahwa bantuan yang diberikan kepada kelompok dalam wadah KUBE hendaknya dapat berkembang dengan baik dan terarah serta mampu berkembang dalam meningkatkan perekonomian masyarakat miskin.

"Hendaknya bantuan yang diberikan kepada kelompok mampu berkembang sendiri, terutama untuk meningkatkan produktifitas anggotanya, meningkatkan relasi sosial yang harmonis, memenuhi kebutuhan anggota, serta memecahkan masalah sosial yang dialaminya dan menjadi wadah pengembangan usaha bersama,"ungkapnya.(02