• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

16 Maret 2016

299 kali dibaca

Wabup Pessel Melakukan Panen Perdana Padi di Lubuk Buaya

Painan, Maret 2016 - Kini, keberadaan TNI mendampingi petani telah berdampak pada mental petani. "Tentara telah menularkan kedisiplinan ke petani. Petani tidak lagi berleha-leha dan menghargai waktu. Kemudian petani disiplin dalam menerapkan ilmu dan inovasi pertanian di lapangan. Ini merupakan kunci sukses petani," kata Wakil Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, Rabu (16/3) ketika panen perdana padi di Lubuk Buaya, Kecamatan Linggo Sari Baganti.

Lanjutnya, TNI di Pessel mulai berhasil merevolusi mental para petani. Petani di daerah ini telah merubah cara lama dalam bertani dan beralih ke cara yang baru. Akibat perubahan sikap mental tersebut, produksi padi petani di daerah ini telah naik dari 4,5 ton menjadi 6,2 ton per hektare.

Disebutkan, di Kampung Lubuk Buaya misalnya, hasil ubinan padi mencapai 6,2 ton per hektare. Untuk mewujudkan peningkatan produksi padi memang masih menghadapi persoalan kekurangan mesin pertanian. Jumlah mesin pertanian yang ada saat ini masih belum sebanding dengan luas lahan yang mencapai 30.000 hektare lebih. Untuk mengolah lahan tersebut dibutuhkan setidaknya 1400 unit mesin pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pessel, Afrizon Nazar menyebutkan, masih ada 8.834 hektare lahan tadah hujan, 356 pasang surut dan 320 lahan lebak. Sementara produksi padi selama lima tahun belakangan terjadi peningkatan.

Selanjutnya, Dandim 0311 Pessel, Letkol Setya Asmara dalam kesempatan itu menyebutkan, untuk mencapai tambahan target produksi padi 85 ribu ton di Pessel, TNI gelar operasi militer non perang. Terkait hal itu, jajaran Kodim 0311/Pessel turunkan seluruh kekuatan untuk mendampingi petani.

"Anggota TNI di Makodim 0311 telah mendapat pelatihan berbagai ilmu pertanian. Kemudian diturunkan mendampingi petani bersama petugas pertanian dari SKPD bersangkutan. Ini merupakan operasi militer non perang untuk meningkatkan keamanan dengan cara meningkatkan produksi pertanian," katanya.

Sementara Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pessel, Emirda Ziswati menyebutkan,  kebutuhan beras di Pesisir Selatan dalam setahun sekitar 59 ribu ton. Berdasarkan angka itu ketahan pangan Pessel cukup baik jika dibandingkan dengan produksi beras Pessel. (03)