Painan,Desember--Mengerakan dan mengajak pemuda untuk kemesjid dan melakukan kegiatan kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan ternyata tidak mudah,sebab pada zaman sekarang ini banyak pengaruh negatif yang datang dari berbagai hal.Padahal pemuda adalah penerus dimasa mendatang
Karena alasan itulah pemuda Kapuh Kecamatan Koto XI Tarusan Andri Yunizar berpikir bagaimana agar para pemuda dikampungnya bisa digerakan untuk berbuat dalam nagari dan meninggalkan kebiasaan negatif. Dalam pikirannya pemuda harus perduli pada kampungnya dan harus ikut membangun kampung.Bersama dengan pemuda lainnya dia mencoba menciptakan suatu wadah untuk berkumpulnya para remaja kampungnya.
Dan pada 16 juni 2010 lahirlah suatu organisasi masyarakat yaitu Ikatan Pemuda Masjid Istiqamah Kapuh (IPMIK) yang beranggotaan pemuda pemuda peduli dan dia menjabat sebagai ketuanya.Sekarang jumlah anggota telah 200 orang lebi yang terdiri dari anggota tetap ,tidak tetap dan luar biasa
Diceritakan,pada awal pendirian organisasi ini,banyak kalangan menilai ini hanya kegiatan remaja semata dan tidak akan membawa manfaat bagi kampung,namun ternyata dengan perguliran waktu berbagai kegiatan dan gebrakan yang akhirnya membuat warga percaya kalau perkumpulan remaja ini membawa dampak besar khususnya dikenagarian Kapuh.
"Pada awalnya warga tidak percaya pada kita,namun lama kelamaan pandangan mereka berubah," ujarnya
Dimana IPMIK ini membuat terobosan dengan membuat celengan bambu yang diletakan dirumah warga,agar setiap harinya warga bisa mengisi celengan bambu itu dari sisa belanja warga setiap hari dan hasil pengumpulan celengan bambu itu akan dikumpulkan setiap bulannya.
Uang hasil pengumpulan tabungan warga pada celengan bambu itu digunakan untuk perbaikan mesjid mulai pembuatan tempat wudhu,atap mesjid, kegiatan kemasyarakat seperti gotong royong,wirid remaja dan kegiatan bantuan sosial lainnya.
"Ada sekitar 300 celengan yang diletakan dirumah warga,awalnya kita tidak menyangka kalau warga begitu antusias,ini bisa dilihat setiap bulannya terkumpul hasil tabungan warga sekitar Rp 2 juta," ujar pemuda kelahiran 16 juni 1982 ini.
Berkat hasil usaha dan kegigihan dia bersama pemuda lainnya,kenakalan remaja dikenagarian Kapuh mulai berkurang,sebab kegiatan kepemudaan dikampungnya tidak hanya terpokus pada kegiatan keagamaan namun juga ada kegiatan kepemudaan yang bertujuan menjalin kerjasama dan kekompakan dengan sesama pemuda.
Gebrakan pemuda kapuh ini ternyata mengispirasi lahirnya perhimpunan remaja masjid di kenagarian lainnya dan lahirnya Badan Koordinasi Persatuan Remaja Mesjid se Kecamatan Koto Tarusan.Dengan mengelar kegiataan kepemudaan dan sosial dari mesjid kemesjid di Tarusan.
"Kita berharap kegiatan kepemudaan ini bisa selalu dilanjutkan dan bisa mendapatkan perhatian lebih dari pihak terkait,karena kegiatan kita ini tidak terlepas dari perhatian mereka," ujarnya.
Camat Koto XI Tarusan Hadi Susilo mengungkapkan mengalakan kegiatan kepemudaan di Kecamatan memang digalakan agar para pemuda yang selama ini hanya nongrong di kedai dan warung bisa tergeak hatinya untuk berbuat positif.
"Sekarang ini telah banyak lahir organisasi kepemudaan yang telah membawa dampak positif ditengah masyarakat,' ujarnya (07 )