Painan, April 2015.
Kepala Dinas PSDA Pesisir Selatan Yusdi Selasa (7/4) meminta warga tidak merusak Embung Teratak Paneh, Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera. Pihaknya menerima laporan ada aktifitas yang dapat merusak embung terbesar di Pessel tersebut.
"Kami meminta warga menjaga embung tersebut. Misalnya jangan ada upaya membuka paksa pintu air hanya karena ingin mendapatkan ikan. Membuka dan menutup pintu air hanya atas izin PSDA melalui petugas kami di lapangan," katanya.
Dikatakannya, perusakan akan menimbulkan dampak buruk baik bagi embung dan bisa pula bagi masyarakat sekitar. Oleh sebab itu masyarakat perlu menjaga dari upaya perusakan tangan - tangan jahil.
Dia menyebutkan, embung tersebut masih dalam proses penyelesaian saluran irigasi. Sejak beberapa waktu lalu mulai diuji coba menampung air. Air yang berasal daru hulu Ampiang Parak itu menggenang pada kawasan yang telah dibebaskan sebelumnya. Eembung yang telah menelan dana puluhan milyar itu telah mulai digenangi air semenjak satu bulan belakang.
"Ini memang masih tahap uji coba penggenangan air pada kawasan embung. Sekiranya ada ditemukan hal hal yang tidak aman bagi warga misalnya bocor atau berbagai kendala lainnya embung akan dikeringkan lagi dan dilakukan perbaikan," katanya menjelaskan.
Disebutkannnya, Embung Teratak Paneh Amping Parak termasuk embung yang besar dengan kemampuan menampung air yang besar pula. Panjang bendungan penahan yang meyeberangi sungi saja mencapai 150 meter, sementera panjang kawasan yang direndam sekitar dua kilometer.
Secara teknis, Embung Teratak Paneh didesain sangat bagus dengan tingkat keamanan yang baik pula. Kawasan itu pada dua sisi memnjang langsung ditahan dua perbukitan, jadi memang sangat aman, sementara konstruksi bangunan pembendung air juga sangat kokoh dan kuat.
"Ya secra teknis konstruksi bangunan seperti itu sangat kuat untuk menahan air yang terkungkung sepanjang dua kilometer. Tidak perlu khawatir pada bangunan tersebut," katanya. Sementara pada dananu yang terbentuk itu, warga dapat memnfaatkannya untuk berbagai kegiatan perekonomian," katanya.
Sementara Walinagari Ampiang Parak Timur Safaruddin mengatakan, semenjak embung tersebut diuji coba penggunaannya, warga setempat mulai merasakan manfaat dari embung. Lahan perairan yang mencapai dua kilomter tersebut sudah bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya menangkap ikan dengan perlatan tangkap.
"Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah, semenjak danau terbentuk, kawasan itu diserbu pengunjung pada hari hari libur. Dikawasan ini juga telah tersedia berbagai fasilitas untuk rekreasi di air yang disediakan warga setempat," katanya.
Selain itu, di kawasan yang menjelma menjadi objek wisata baru itu telah menjamur warung warung yang menyediakan berbagai makanan. "Jadi keberadaan embung memang sangat bermanfaat bagi warga setempat. Sementara pemerintahan nagari juga akan membenahi kawasan itu sebaik mungkin, sehingga pengunjung nyaman berada disana," katanya.
Rusdi salah seorang pengunjung embung mengatakan, kawasan itu sangat menarik untuk dikunjungi. Selain airnya bersih, danau yang luas juga menyebabkan pengunjung betah berlama lama dikawasan ini.(09)