Pesisir Selatan--Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) lakukan pengendalian terhadap penyakit jembrana pada ternak sapi di daerah itu.
Pengendalian melalui Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat (Kesmavet) itu dilakukan terkait adanya laporan peningkatan kasus dugaan penyakit jembrana pada ternak sapi jenis bali di Kecamatan Linggo Sari Baganti.
Kepala Dinas Pertanian Pesisir Selatan, Madrianto, melalui Kepala Kabid (Kabid) Keswan dan Kesmavet, Sri Rita Setiawati, mengatakan kepada media ini Rabu (21/5) bahwa pihaknya melalui bersama petugas akan bergerak cepat bila ada laporan dari masyarakat terkait kasus penyakit ternak di Pesisir Selatan.
"Baru-baru ini kita bersama tim juga melakukan kunjungan ke Nagari Muara Gadang Air Haji, untuk melakukan vaksinasi dan juga koordinasi dengan wali nagari terkait laporan kasus penyakit jembrana pada ternak sapi bali di nagari itu," katanya.
Disampaikannya bahwa melalui kunjungan itu pihaknya tidak saja melakukan vaksinasi, tapi juga melakukan diskusi dengan pihak pemerintahan nagari, terkait upaya yang harus dilakukan untuk mengendalikan penyakit jembrana tersebut.
"Langkah itu kita lakukan untuk mengantisipasi keresahan masyarakat, agar peningkatan kematian ternak sapi akibat penyakit jembrana bisa diminimalisir dan diantisipasi," jelasnya.
Wali Nagari Muara Gadang Air Haji, Cendri Delvin, ketika dihubungi media ini menyampaikan terimakasih kepada tim Keswan Kesmavet Dinas Pertanian Pesisir Selatan yang telah cepat tanggap turun ke lapangan.
"Ini saya sampaikan agar keresahan masyarakat terhadap maraknya penyakit jembrana bisa diantisipasi. Tentunya melalui upaya pengobatan dan penyuluhan yang sudah mereka lakukan," jelasnya.
Staf fungsional Medik Veteriner Dinas Pertanian Pesisir Selatan, drh Indosrizal, ketika ditanya menjelaskan bahwa penyakit jembrana merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus jembrana.
"Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh individu ternak sapi bali yang terpapar virus. Gejala dan tanda klinis penyakit jembrana di antaranya, demam, tidak mau makan, pembesaran pada kelenjar getah bening lipatan siku dan paha," jelasnya.
Dijelaskan Indosrizal, pada kondisi parah, penyakit jembrana ditandai dengan diare berdarah dan keringat seperti bintik darah pada kulit.
"Penularan penyakit ini melalui kontak langsung antara sapi bali yang sakit dengan sapi bali yang rentan," ungkapnya.
Dijelaskan lagi bahwa melalui kunjungan itu, pihaknya juga melakukan vaksinasi massal terhadap ternak sapi bali milik masyarakat yang dicurigai pernah kontak dengan sapi yang terpapar virus penyakit jembrana.
"Kita berharap melalui vaksinasi ini, kita dapat meminimalkan angka kasus penyakit jembrana, dan menurunkan keresahan peternak akibat penyakit jembrana ini," tutupnya.