Painan, Januari ----
Banjir Bandang 3 November 2011, menyebabkan turunnya Produksi gabah (padi) Kabupaten Pesisir Selatan, hingga 0,35 persen pada akhir musim panen tahun 2011. Banjir bandang yang melanda kabupaten ini pada November 2011 telah mengakibatkan sekitar 350 hektar lahan sawah masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan mengalami gagal panen atau fuso sehingga produksi turun 0,35 persen, kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan, Afrizon Nazar didampingi Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Holtikultura, Widia Dari di Painan kemarin.
Dari luas lahan panen produksi gabah di kabupaten itu 15,3 ribu hektar periode tahun 2011, sekitar 350 hektar mengalami fuso karena padi siap tanam hingga mendekati masa panen tertimbun material banjir. Dari data dinas Pertaholbunnak setempat, terdapat 350 hektar lahan petani gagal panen (Fuso). Sementara 938,2 hektar lainnya hanya terkena banjir dan dalam kondisi rusak akibat banjir itu.
Kerusakan tersebut disebabkan hanyutnya tanaman padi siap tanam dan rusaknya lahan. Khusus pada pertanian padi ini kerugian akibat banjir bandang 3 November 2011 di kabupaten itu senilai Rp10,84 miliar. Yang fuso ada sekitar 350 hektar sehingga produksi turun 0,35 persen. Kerugian akibat kerusakan lahan itu mencapai Rp10,84 miliar, kata Widia Dari.
Sedangkan kerusakan infrastruktur penunjang yang tersebar di enam kecamatan terkena dampak terparah banjir bandang itu seperti bendung 10 unit atau kerugian Rp20,55 miliar, saluran 6.250 meter dengan nilai Rp6,92 miliar dan bangunan irigasi 17 unit dengan nilai Rp6,17 miliar. Kerusakan lahan sawah yang menyebabkan fuso tersebut terdapat di tujuh kecamatan yakni Lengayang, Batangkapas, Sutera, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal dan Basa ampek Balai Tapan.
Menurutnya, produksi gabah di kabupaten itu selama dua kali musim panen tahun itu mencapai 144 ribu ton, sementara untuk produksi setara beras mencapai 94,6 ribu ton.
Guna meningkatkan produksi gabah, pada tahun itu Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menyalurkan bantuan bibit padi, pupuk dan pestisida bagi kabupaten ini yang diperuntukan bagi luas lahan 9.500 hektar di 12 kecamatan. Selain itu, program peningkatan sarana irigasi, jalan usaha tani, penerapan teknologi, pemberdayaan kelompok tani dan cetak sawah baru yang dilakukan di enam kecamatan dengan luas 300 hektar.
Tahun ini (2012), pemerintah kabupaten setempat berencana akan membuka lahan sawah baru seluas 1.000 hektar bagi petani demi meningkatkan produksi gabah.(04)