Painan, April ----
Ancaman bencana banjir selalu mengintai Kabupaten Pesisir Selatan, apalagi kondisi sungai besar, rawa, irigasi dan bendungan didaerah ini sudah semakin kritis yang sangat perlu sekali dilakukan normalisasi segera. Setidaknya ada delapan sungai besar dan irigasi yang kondisinya sangat kritis dan alurnya juga mesti diperbaiki dan dilakukan normalisasi karena setiap kali musim hujan selalu meluap dan menyebabkan banjir.
Kedelapan alur sungai besar yang tersebar di delapan dari 12 kecamatan yang ada. Dimana Setiap kali musim hujan, sungai tersebut meluap karena tidak sanggup menahan debit air yang masuk akibatnya merendam perumahan penduduk dan fasilitas umum lain yang berada sekitar sungai.
Sekretaris Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Pesisir Selatan, Febrianes di Painan mengungkapkan pada tahun 2012 ini hingga tahun 2014 telah dialokasikasi dana dari APBN dan APBD Propinsi sebesar Rp 166,600,763 ,- untuk Kabupaten Pesisir Selatan dimana APBN Rp 130,829,997,- dan APBD Propinsi Rp 35,770.766,-.
Menurutnya, penanganan ini meliputi sungai, irigasi, rawa, bendungan. Dan perbaikannya membutuhkan biaya yang sangat tinggi yakni Rp 8 - 15 miliar perunit. Dengan besarnya dana yang dibutuhkan maka kabupaten tidak akan sanggup membiayai karena keterbatasan anggaran yang tersedia pada APBD.
Padahal kondisi sungai, rawa, bendungan itu sudah sangat kritis dan membutuhkan perhatian pemerintah utuk dilakukan perbaikan. Masyarakat yang tinggal sekitar alur selalu mengkhawatirkan datangnya banjir bila datang musim hujan. Kekhawatiran tersebut didasari oleh jarak pemukiman penduduk dengan bibir sungai sudah semakin dekat yakni dua - empat meter. Perumahan penduduk yang berada sekitar lokasi selalu menjadi sasaran banjir pada setiap kali musim hujan, bahkan fasilitas umum lainnya juga tidak luput dari ancaman, katanya.
Ditambahkannya, Total dana jamak tahun 2011-2014 dipusatkan kepada Rehab Irigasi di Surantih alokasi dananya Rp 39,5 milyar, Rehab bendungan dan jaringan batang Bayang Rp 8 Milyar, Rehab Irigasi Lubuk Sarik Rp 25,2 milyar, Pembangunan Batang Painan Rp 7,6 milyar.
Sedangkan program prioritas pembangunan irigasi di Pessel antaranya Irigasi Ampiang Parak 3200 Ha, Irigasi Batang Bayang 1362 ha, Irigasi Sawah Laweh 1684 ha, irigasi Inderapura 6040 ha, Daerah Rawa Kambang Harapan 6113 Ha. Memang diakui penanganan belum bisa dilakukan secara menyeluruh sejumlah sungai namun akan dilakukan secara berkelanjutan.
Diketahui Delapan sungai itu yang butuh penanganan segera adalah , Batang Tarusan (Kecamatan Koto XI Tarusan), Batang Bayang (Bayang), Batang Jalamu (Batang Kapas), Batang Lengayang (Lengayang) dan Batang Gambir (Basa Ampek Balai Tapan), Sungai Liku (Ranah Pesisir), Surantih (Sutera) dan Batang Air Haji (Linggo Sari Baganti).
"Penyebab buruknya kondisi sungai itu karena terjadinya sedimentasi di dasar sungai akibat pendangkalan oleh runtuhan tebing sehingga alur sungai tidak mampu menahan arus ketika curah hujan tinggi akibat kuatnya arus," ujarnya.
Faktor lainnya yakni kerusakan hutan di hulu sungai dan labilnya struktur tanah pada tebing sungai sehingga tebing sungai selalu mengalami terban ketika dihantam arus air.(07)Â