Pesisir Selatan-- Asma Devi Puspita (36) memantapkan pilihannya sebagai seorang tenaga pendidik, saat ini mengajar di SMAN 2 Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.
Setelah menamatkan kuliah S1 PPKN di Universitas Negeri Padang (UNP) dengan IPK 3,36 tahun 2009 lalu, ia memang sempat mengikuti tes sebagai pegawai di salah satu bank terkemuka di daerah kelahirannya Padang pariaman.
"Karena tinggi badan tidak mencukupi, sehingga cita-cita sebagai pegawai bank tersebut menjadi kandas. Padahal melalui ujian tertulis ketika itu, saya berhasil lulus dengan nilai yang tinggi," ungkap Asma Devi Puspita, guru PPKN SMAN 2 Painan, Selasa (30/8).
Dia mengatakan bahwa tes sebagai pegawai bank itu dia ikuti pada tahun 2010, atau disaat menjadi honorer GTT di SMP N 4 Padang Pariaman.
"Sebelum pindah mengajar ke SMAN 2 Painan tahun 2014 karena mengikuti suami, saya memang sempat lima tahun mengajar di SMPN 4 Padang pariaman. Pemindahan data dapodik dari Kabupaten Padang pariaman ke Pesisir Selatan sebagai guru ini bisa dilakukan dari SMA ke SMP, sebab dulu SMP dan SMA berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten. Makanya status honorer saya tidak terputus," ujar ibu dua anak pasangan Dedelfi Putra 37, guru SMA Negeri 3 Painan ini.
Walau hanya sebagai tenaga GTT, namun tidak menjadi penghalang bagi Asma Devi Puspita untuk juga bisa berprestasi sebagaimana guru-guru yang sudah berstatus PNS lainnya.
"Sebab bagi saya bila pilihan itu sudah dijatuhkan, maka segala potensi yang ada pada diri saya selama menuntut ilmu di bangku kuliah dulu, harus saya persembahkan ditempat saya mengabdi. Berkat upaya itu, sehingga saya berhasil menjadi salah satu guru penggerak," ungkap anak bungsu dari lima bersaudara pasangan Sutan Paman (alm) dan Asmanidar 77, kelahiran Kampung Sei Geringging Padang Pariaman itu.
Dia menjelaskan bahwa sebagai guru penggerak merupakan salah satu kebanggan baginya. Sebab untuk Pessel jumlah guru penggerak di semua tingkatan sekolah mulai SD hingga SMA hanya sebanyak 153 orang.
"Dari jumlah itu termasuk saya sendiri," ungkap ibu dua anak ini.
Ditambahkan lagi bahwa sejak mulai sekolah di SD 27 Sei Geringging, hingga melanjutkan ke SMP N 1 Sei Geringging, bahkan saat di SMA N 2 Talang Banjar Jambi, dia selalu menjadi juara kelas.
"Semasa kuliah S1 di UNP dengan Prodi PPKn 2005-2009, saya juga selalu mendapatkan IP diatas 3. Saat wisuda tahun 2009 saya juga mendapatkan IPK 3,36. Makanya sebelum pembukaan lamaran sebagai pegawai BRI dibuka, saya memasukkan lamaran dulu sebagai guru GTT dan berhasil diterima. Padahal lamaran itu saya masukkan sebelum saya diwisuda. Namun saya optimis akan bisa diterima, dan hingga saat ini masih tetap berstatus GTT," ucapnya.
Ditambahkan Devi lagi bahwa dari lima orang bersaudara, hanya dialah yang mengenyam pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Sebab empat orang kakaknya yang semuanya perempuan, sebelum menikah lebih memilih kursus keterampilan.
"Bagi saya bisa kuliah S1 di UNP Prodi PPKn sudah sangat bersykur. Sebab sebagai seorang yatim karena sudah ditinggal ayah saat berusia 12 tahun, tentu sangat sulit bagi ibu saya untuk menguliahkan anaknya. Beruntung ada dukungan dari paman dan juga kakak, sehingga saya bisa menamatkan S1 tahun 2009. Padahal sebelum kuliah melalui jalur mandiri di UNP, saya sempat lulus PMDK di UGM jurusan Perpajakan tahun 2004. Karena keterbatasan ekonomi sehingga tidak saya ikuti, akibatnya saya menganggur 1 tahun setelah tamat SMA," jelasnya.
Kepala SMAN 2 Painan, Erisman, ketika dihubungi menjelaskan bahwa Asma Devi Puspita, merupakan salah satu guru berprestasi di SMAN 2 Painan tersebut.
"Walau berstatus guru GTT, namun Asma Devi Puspita memiliki banyak prestasi yang bisa membanggakan sekolah. Berkat prestasi yang dia miliki itu, sehingga menjadi kebanggan bagi kami di sekolah ini. Saya katakan demikian, sebab dia juga masuk sebagai salah satu guru transformasi agen perubahan menuju kurikulum merdeka," ucapnya.
Dijelaskannya bahwa dari 153 orang guru penggerak di Pessel, dua orang berasal dari SMAN 2 Painan.
"Dua orang itu adalah Asma Devi Puspita, dan Rini Amelia," jelasnya.
Dia menambahkan berkat keseriusan dalam menjalani profesi sebagai tenaga guru itu, dia juga dipercaya sebagai pembicara praktek baik mengajar yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pessel melalui program TPN.
"Selain itu dia juga sukses membawa siswa SMA N 2 Painan pada lomba debat pelayanan publik jenjang SMA/SMK tingkat Sumbar pada Juni 2019 lalu. Saat itu dia bersama siswanya berhasil meraih juara 2. Melalui lomba yang diselenggarakan oleh Ombudsman Provinsi Sumbar itu, sehingga tiga orang siswa yang dia bimbing itu mendapatkan tabanas sebesar Rp 2,5 juta, disamping berbagai penghargaan lainnya," jelas Erisman.
Dia berharap Asma Devi Puspita bisa menjadi motivasi bagi guru lainnya di Pessel untuk juga bisa menunjukkan prestasinya melalui keunggulan dan talenta yang dimiliki.