• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

06 Mei 2014

1899 kali dibaca

Atasi Kekurangan PPL dengan WKPP

Painan, Mei 2014-Pesisir Selatan belum bisa menargetkan satu nagari satu PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) pertanian. Bahkan jumlah PPL pertanian yang ada didaerah ini masih sangat terbatas. Sedikitnya jumlah PPL juga sangat berpengaruh kepada target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah RI. Untuk mengatasi kekurangan PPL di Pessel ditugaskan berdasarakan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanaian (WKPP).

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Peternakan Afrizon Nazar mengakui, PPL Pertanian merupakan jantung perkembangan pertanian di Pessel. Tanpa PPL pertanian Pessel sulit untuk maju. Sejumlah keberhasilan selama ini merupakan hasil kerja kawan kawan penyuluh.

Data yang dihimpun, saat ini penyuluh lapangan dibidang pertanian hanya 176 orang, sementara idealnya satu nagari satu penyuluh. Sementara jumlah nagari hasil pemekaran tahun 2012 menjadi 182. Dari jumlah penyuluh yang ada lebih separoh mendekati usia pensiun. "Dua tiga tahun kedepan jumlah penyuluh akan menurun drastis sehingga perlu segera solusi, " sebut Afrizon.

Dikatakannya, itu makanya PPL dibagi wilayah tugasnya. Satu orang PPL wilayah kerjanya bisa lebih dari dua nagari.Menurutnya lagi peran penyuluh yang penting namun dari waktu ke waktu peran itu kian memudar bahkan sebagai daerah yang memiliki lahan pertanian pangan yang cukup luas perlu kepedulian. "Pemerintah daerah berupaya melakukan efektivitas peran penyuluh kendati ditengah keterbatasan para penyuluh tetap melakukan tugas penyuluhan sehingga swasembada tercapai" katanya.

Dikatakannya, saat ini penyuluh memang mengalami berbagai kendala dilapangan, diantaranya keterbatasan sarana dan prasarana. "Kendaraan operasional para penyuluh sudah uzur rata-rata diatas 10 tahun dan perlu peremajaan" jelasnya lagi.

Pemerintah memang sedang melakukan upaya agar peran penyuluh makin berkembang ditengah upaya pembangunan sektor pertanian menuju swasembada pangan. "Sebenarnya terkait swasembada kita hanya perlu mempertahankannya, karena itu setiap faktor pendukung perlu tetap diberdayakan" tukuknya.

Meski masih terbatas, Pesisir Selatan tetap mengoptimalkan peran penyuluh untuk meningkatkan kapasitas Anggota Kelompok Tani dan Gapoktan. Optimalisasi penyuluh di Pesisir Selatan menjadi penentu bagi keberhasilan pembangunan pertanian di Pesisir Selatan. Bahkan untuk tujuan dimaksud, jumlah penyuluh beberapa tahun terakhir ditingkatkan.

Dan keberadaan penyuluh di Pesisir Selatan untuk menunjang tugas dan fungsinya sebagai pemberi ilmu bagi masyarakat juga mendapat dukungan berbagai pihak. Sementara ujung tombak keberhasilan tersebut memang berada ditangan para petani, baik individu maupun yang tergabung dalam kelompok tani.

"Selain itu, tentu kita tidak mengesampingkan arti dan peran para penyuluh yang telah menderma baktikan ilmunya kepada masyarakat petani di daerah ini. Keberadaan penyuluh sepenuhnya telah memberikan peningkatan kapasitas dan kemampuan para petani di Pesisir Selatan," ujar Afrizon Nazar yang juga merupakan mantan Kepala Dinas Peternakan Pesisir Selatan tersebut. (09)