Painan,Maret 2014.
Dana Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas) kabupaten Pesisir selatan tahun 2013 lebih banyak didistribusikan untuk pembangunan bedah rumah yang tak layak huni milik masyarakat miskin di Pessel sebesar Rp 2.005.000.000,- dan bantuan dana pendidikan sebesar Rp 80.350.000
Kemudian bantuan rehab rumah sebesar Rp 7.500.000 .,dan bantuan dana pengobatan dan pakir miskin sebesar Rp 47.950 juta, bantuan dana modal usaha sebesarr 6.143.000, kata Ketua seksi pendistribusian Bazda Pessel H Khamarudin
Dana Baznas Pessel yang dihimpun dari zakat para PNS di Lingkungan Pemda Pessel dalam memabantu masyarakat lemah dan miskin, sedangkan di Pessel nampaknya lebih banyak usulan masyarakat untuk bedah rumah yang tak layak huni sebesar Rp 15 juta per unit , selama tahun 2013 sudah terealiasasi bedah rumah sebanyak 140 unit dari 15 kecamatan yang ada di Pessel
Ketua seksi pendistribusian Bazda Pessel H Khamarudin mengatakan,warga yang akan mendapatkan bantuan harus di lakukan survay ke lapangan untuk menentukan layak atau tidaknya mereka mendapat bantuan Bazda tersebut yang sumber dananya berasal dari zakat para PNS di Pessel
Sedangkan bantuan pendidikan kepada Mahasiswa sebesar Rp 500 ribu per siswa pada tahun 2013 juga diberikan kepada 55 orang siswa terdiri dari berbagai perguruan tinggi, kemudian bantuan biaya pengobatan yang nilai nominalnya berperiasi sesuai dengan kondisi pasien, selain itu juga bantuan terhadap warga yang korban musibah kebakaran.
Salah seorang warga Pincuran Batu Setara Nanggalo Tarusan Khairul Efendi 52 merasa lega setelah mendapatkan bantuan bedah rumah dari Baznas Pessel, selama ini tepkasa mendiami bangunan rumah beratap rumbio bahkan sudah banyak yang bocor ketika hujan air masuk ketas rumah, pihaknya berterima kasih kepada Baznas Pessel agar program ini juga diharapkan dapat berkesinabungan dalam membantu masyarakat miskin didaerah ini
Dengan adanya Bantuan Baznas Pessel secara otomatis dapat meringankan beban masyarakat, terutama bagi mereka yang betul- betul berpenghasilan dibawah standar, jangankan untuk membangun rumah untuk kebutuhan makan saja sudah sulit, kata Khairul (07)