BAZDA Bantu Bedah Rumah Penjual Es Keliling di Kambang
Painan, Februari 2013.
BAZDA (Badan Amil Zakat Daerah) Pesisir Selatan bantu Keluarga penjual es keliling di Pasar Kambang untuk bedah rumah.
Bantuan sebesar Rp15 juta diserahkan kepada Gadi (45) didampingi suaminya Busri (53) di Pasar Kambang Selasa (12/2).
Ketika menerima bantuan tahap pertama itu, keduanya menitikkan air mata.
"Sudah lama kami berusaha untuk memperbaiki rumah ini. Namun apa daya sudah puluhan tahun bekerja sebagai tukang jual es keliling, keinginan kami tidak kunjung terwujud. Alhamdulillah, hari ini kami dibantu untuk memperbaiki rumah yang nyaris roboh ini," kata Gadi berurai air mata.
Rumah Gadi yang berukuran 6 kali 8 meter itu sungguh memprihatinkan. Dinding rumah itu pada sisi barat nyaris roboh, namun untuk menahannya Busri suami Gadi menahannya dengan potongan kayu. Dindingnya yang terdiri dari serpihan kayu itu kini telah lapuk.
Sementara atap yang terdiri dari rumbia sudah banyak yang bocor. Untuk mengurangi air masuk dikala hari hujan, Busri menutupnya dengan beberpa lembar plastik. Kondisi ini telah berlangsung bertahun tahun, namun akibat ketiadaan biaya Busri dan keluarganya terpaksa menahan derita itu.
Menurut Busri, penghasilannya sebagai penjual es keliling hanya sekitar Rp15 sampai Rp20 ribu. Dan penghasilan itu sangat tergantung cuaca. "Jadi sebenarnya penghasilan tidak menetap. Dari pendapatan menjual es itulah biduk rumah tangga di kayuh. Penghasilan sebagai pedagang es itu hanya mampu untuk membeli beras atau untuk makan sekeluarga, jadi memang sangat sulit untuk memperbaiki rumah yang dalam keadaan rusak itu," katanya menjelaskan.
Disebutkan Busri, menurut perhitungannya, biaya rehab rumah itu sekitar Rp15 juta. Jadi, bantuan yang diberikan BAZDA Pessel itu sangat membantu Busri dan keluarganya. "Kami akan manfaatkan dana bantuan ini semaksimal mungkin. Yang penting rumah kami bisa layak untuk ditempati," katanya.
H Kamaruddin Ketua Seksi Pendayagunaan BAZDA Pessel ketika penyerahan bantuan itu mengatakan, rumah Busri sebelumnya telah ditinjau, dan dari hasil tinjauan itu BAZDA Pessel menetapkan rumah itu untuk didanai.
Menurut Kamaruddin, pencairan dana untuk bedah rumah sebanyak tiga tahap. Setelah tahap pertama, berlanjut ke tahap ke dua dengan syarat ada laporan terkait penggunaan dana pertama. "Begitu pula yang ke tiga," kata Kamaruddin.
Disebutkannya, BAZDA Pesisir Selatan melakukan bedah rumah sebanyak 15 rumah setiap bulan. Setiap kecamatan memperoleh satu rumah setiap bulan.(09)