• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

05 Februari 2014

548 kali dibaca

Biogas Masuk RKP dan RPJM Nagari

Painan, Februari 2014.   

Ampiang Parak masukkan biogas kedalam Rencana Kerja Pembangunan (RKP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nagari. Ampiang Parak beberapa tahun terakhir berhasil mengembangkan tekhnologi pemanfaatan kotoran sapi menjadi sumber energi.

Kaur Pembangunan Nagari setempat Yendri menyebutkan, dengan memasukkan program biogas ke RPJM dan RKP Nagari maka ini merupakan langkah penting yang diambil pemerintah nagari.  Nagari itu beberapa tahun terakhiri mendapat proyek pembuatan biogas untuk kebutuhan rumah tangga dari perguruan tinggi. Sebelumnya warga setempat juga sukses menyelesaikan proyek percontohan pembuatan biogas serta pemanfaatannya.

Sementera Wali Nagari Ampiang Parak Bustami menyebutkan, persayaratan utama pembuatan biogas menurut Bustami adalah, warga harus memiliki ternak sapi dan mengandangkannya dengan tata laksana pengelolaan ternak yang bagus. Dengan demikian maka pemakai biogas mudah mendapatkan bahan utama biogas berupa kotoran ternak.

Dikatakannya, biogas yang berasal dari kotoran sapi itu dibangun dengan kapasitas 12 kubik. Perencaannya, dengan ukuran digester sebesar itu, bisa memenuhi kebutuhan 4 hingga enam dapur.

"Awalnya saya sendiri yang telah mencoba membuat perangkat biogas, alhamdulillah hasilnya sangat baik. Nyala api bagus, aman dan ramah lingkungan. Jadi warga tidak perlu khawatir dengan biogas tersebut," katanya.

Biogas menurutnya juga sangat bagus untuk menertibkan ternak sapi di Pesisir Selatan, dan masyarakat harus didorong untuk menerapkan pembuatan bigas tersebut.

Hingga saat ini warga yang telah memanfaatkan biogas sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga adalah, Hasan Basri, Bustami, Mira dan Bakhtiar. Keempat warga tersebut mengaku biaya rumah tangga dapat ditekan dengan pemanfaatan biogas. (09)