• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Bisa Picu Kanker, Panitia Kurban Diingatkan Jangan Bungkus Daging Kurban Pakai Kresek Hitam

10 Agustus 2019

197 kali dibaca

Bisa Picu Kanker, Panitia Kurban Diingatkan Jangan Bungkus Daging Kurban Pakai Kresek Hitam

Pesisir Selatan--Pemerintah daerah kabupaten (Pemdakab) Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), ingatkan panitia kurban jangan membungkus daging kurban pakai kresek hitam.

Ketegasan itu disampaikan, sebab membungkus daging dengan menggunakan kresek hitam, bisa memicu kanker.  

Plt Kepala Disnakeswan Pessel, Rusdianto melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Apatuti Hamdi mengatakan Sabtu (10/8), sama dengan tahun sebelumnya, setiap hari Raya Idul Adha, semua kampung di daerah itu selalu melakukan penyembelihan hewan kurban.

Disampaikannya bahwa membungkus daging kurban dengan menggunakan kresek berwarna hitam bisa berdampak terhadap kesehatan manusia.

"Berdasarkan hal itu, maka kepada panitia kurban diingatkan untuk tidak membungkus daging kurban itu dengan keresek tersebut. Karena daging yang dibungkus dengan kresek berwarna hitam, bisa memicu penyakit kanker bagi manusia. Itu berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan para ahli," katanya.

Disampaikannya bahwa Pessel hingga saat ini masih menjadi salah satu daerah pemasok daging kurban untuk Sumbar.  

"Agar kesehatan sapi yang akan dikirim keluar daerah juga terjamin, sehingga kita juga menerjunkan 23 petugas kesehatan hewan (Keswan) ke lapangan," ujarnya.

Dijelaskannya bahwa petugas yang diterjunkan itu, secara aktif malakukan pemeriksaan hewan baik sapi maupun kambing yang akan dikirim ke luar daerah,  termasuk juga untuk kebutuhan masyarakat lokal, melalui kerjasama panitia kurban yang tersebar di 15 kecamatan dan 182 nagari yang ada.

Karena terbatasnya jumlah petugas, sehingga dia meminta kepada masyarakat dan panitia kurban agar proaktif melakukan pemeriksaan terhadap ternaknya. Terutama bila ditemui ada gejala-gejala yang dicurigai mengalami penyakit kepada petugas yang telah disiagakan.
"Yang pasti, hingga saat ini belum ditemui ada penyakit yang mecurigakan seperti antrak, sapi gila dan lainya," jelas Aspatuti.

Ditambahkan lagi bahwa di Pessel populasi sapi saat ini terdata sebanyak 86.040 ekor. Terdiri dari 25.058 ekor jantan, dan 60.982 jantan.  

Dari jumlah itu, yang merupakan sapi asli atau sapi pesisir sebesar 65 persen. Sisanya adalah sapi simental, brahman, sapi bali, limosin, sapi peranakan ongol dan sapi hasil perkawinan silang lainya. (05)