Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Taratak Maimbau, Nagari Taratak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terus melanjutkan dan mematangkan pola budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dalam upaya menggerakan roda usaha lembaga itu.
"Kegiatan ini sudah kami jalankan hampir setahun ini, dan kami bertekad terus mematangkan dan melanjutkan pola budidaya ini," kata Direktur BUMNag Taratak Maimbau, Seng Boy di Painan, Senin.
Kendati katanya panen perdana ikan lele menggunakan sistem bioflok tersebut belum mendapatkan hasil yang memuaskan.
"Kami tidak hanya fokus pada keuntungan namun dengan diadopsi sistem ini masyarakat sekitar sehingga berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi keluarga mereka juga merupakan keuntungan di sisi lain bagi kami," sebutnya.
Saat ini pihaknya memiliki tiga unit kolam bioflok dan dalam waktu dekat ditambah dua unit lagi.
Ia mengungkapkan budidaya lele dengan bioflok memiliki beberapa keunggulan jika dibanding dengan budidaya di kolam konvensional.
Yang pertama lebih hemat pakan, hal tersebut karena peran bakteri pribiotik yang sengaja dikembangbiakkan di dalam kolam tersebut.
Bakteri tersebut mampu mengelola pakan yang tidak habis dimakan ikan serta kotoran ikan menjadi pakan cadangan.
Yang kedua ialah mengenai tempat, di kolam konvensional yang berisikan air satu kubik hanya mampu menampung 100 ekor lele, sementara di kolam bioflok dengan air yang sama mampu menampung satu sampai dua ribu ekor lele.
Bahkan lanjutnya, air kolam bioflok juga tidak berbau seperti kolam konvensional pada umumnya, sehingga ikan yang dihasilkan juga tidak amis dan lebih gurih serta tidak mengganggu masyarakat sekitar.