Pesisir Selatan, 27 Februari 2019 - Besarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) di sektor kebaharian, diyakini bisa dijadikan andalan kekuatan ekonomi bagi masyarakat.
Agar potensi itu bisa tetap lestari, maka kepada masyarakat diminta kesadaranya untuk menjaga. Sebab tanggung jawab menjaga dan melestarikan potensi kebaharian itu, bukan saja ada pada pemerintah atau aparat terkait. Tapi juga oleh masyarakat itu sendiri. Demikian disampaikan Bupati Pessel, Hendrajoni kepada pesisirselatan.go.id Rabu (27/2).
Disampaikannya bahwa pemerintah melalui aparatur terkait di daerah terus berupaya meningkatkan pengawasan terhadap praktek-praktek yang dapat merusak ekosistem laut.
" Pengawasan itu lebih difokuskan pada pencurian ikan dengan menggunakan bom dan racun, pencemaran, sedimentasi, penambangan, pembangunan kontruksi pantai dan lainnya", terang Bupati.
Beliau menambahkan bila ekosistem laut rusak, bisa berimplikasi terhadap penurunan kualitas lingkungan.
"Untuk mereduksi tingkat kerusakan ekosistem laut berupa terumbu karang dan penyu tersebut, beberapa pulau telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD). Diantaranya, Pulau Penyu, Karabak Ketek, Karabak Gadang, Aur Besar dan Pulau Aur Kecil", jelasnya.
Ditambahkan lagi bahwa pada beberapa pulau itu telah dibangun berbagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan konservasi untuk tempat penangkaran penyu termasuk juga pos jaga dan dermaga.
Dijelaskanya bahwa kegiatan penangkaran penyu tersebut dilakukan agar tukik yang sudah menjadi dewasa bisa dilepaskan kembali ke perairan laut umum.
Ditambahkan lagi bahwa di daerah itu juga telah dilakukan kegiatan transplantasi terumbu karang.
" Kegiatan itu dilakukan di sejumlah pulau seperti Aur Besar dan Aur Kecil," sebutnya.
Karena berbagai upaya yang sudah dilakukan itu, sehingga dia berharap kepada seluruh elemen yang ada di daerah itu ikut menjaga kelestarian alam baharinya. (05)