Pesisir Selatan — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menegaskan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui program unggulan "Nagari Sehat". Hal ini disampaikan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, dalam acara pemaparan capaian 100 hari kerja bersama Wakil Bupati Risnaldi di Painan Convention Center, Rabu (5/6).
Dalam paparannya, Bupati menyampaikan bahwa seluruh masyarakat harus mendapatkan pelayanan dari fasilitas kesehatan yang tersedia. Masyarakat wajib mendapatkan layanan yang memuaskan.
Ia menambahkan bahwa pelayanan BPJS Kesehatan di daerah terus menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Hendrajoni juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam layanan kesehatan. Menurutnya, dengan pemanfaatan teknologi, masyarakat dapat memperoleh layanan yang lebih cepat, bermutu, dan terjangkau. Ia menyebut digitalisasi sebagai salah satu kunci pemerataan akses layanan.
Untuk memastikan pelayanan tetap optimal, Bupati mengaku rutin melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah puskesmas dan rumah sakit daerah.
“Saya ingin memastikan pelayanan dilakukan di lingkungan yang nyaman dan profesional,” ujarnya.
Salah satu fokus utama dalam program "Nagari Sehat" adalah penanganan masalah sampah, yang saat ini dinilai menjadi ancaman serius bagi kelestarian lingkungan, termasuk laut. Pemkab Pesisir Selatan telah menjajaki kerja sama dengan PT Semen Padang serta Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam pengelolaan sampah secara terpadu.
“Selama ini sampah dianggap tidak bernilai, padahal bisa menjadi potensi pendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Hendrajoni. Ia berharap pengelolaan sampah bisa menjadi bagian penting dalam menciptakan nagari yang bersih dan sehat.
Dalam bidang pelayanan medis, Bupati menegaskan bahwa tidak boleh ada masyarakat yang ditolak oleh puskesmas maupun rumah sakit, dengan alasan tidak memiliki uang.
Lebih lanjut, Hendrajoni menyampaikan rencana pembangunan sejumlah fasilitas kesehatan pada 2025. Di antaranya, pembangunan Puskesmas Ranah Pesisir dengan anggaran Rp2,5 miliar dan Rumah Sakit Tapan sebesar Rp7 miliar.
“Pustu-pustu juga akan kita aktifkan kembali untuk menjangkau pelayanan hingga ke pelosok,”ucapnya.
"Saya sudah ke Kemenkes kemaren banyak yang saya ajukan karena banyak Pustu yang rusak, puskesmas dan rumah sakit rusak termasuk fasilitas didalamnya. Semoga kita terbantu,"tambahnya.