Painan, Januari ----
Pencairan tahap pertama, dana bantuan rekonstruksi rumah hancur akibat banjir bandang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang terjadi 3 November 2011, mencapai 60 persen hingga saat ini dari 86 unit yang akan dibantu. Kepala Bidang Rekonstruksi dan Rehabilitasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Sukmaroni di Painan, kemarin mengatakan, dana bantuan rekonstruksi tersebut akan dicairkan tiga tahap dari total bantuan Rp25 juta per rumah.
Pencairan tahap pertama Rp10 juta, tahap dua Rp10 juta dan tahap tiga Rp5 juta. Tahap pertama direncanakan selesai pekan ini, kata Sukmaroni. Dari 86 unit rumah hancur akibat banjir 3 November 2011 di kabupaten itu, tahap pertama ini telah selesai dicairkan kepada 50 rumah, sisanya akan diselesaikan pekan ini. Menurut Sukmaroni, pencairan tahap awal telah berlangsung sejak beberapa hari lalu melalui rekening masing-masing korban yang rumahnya hancur. Masing-masing korban diwajibkan membuka rekening bank baru. Bantuan masuk langsung ke rekening tersebut tanpa melalui orang lain, ujar Sukmaroni.
Pencairan bantuan tahap dua akan dilakukan oleh pemerintah kepada korban setelah rekonstruksi rumah dari dana bantuan tahap pertama selesai dikerjakan. Siapa yang cepat menyelesaikan pengerjaan dari bantuan tahap pertama ini, maka merekalah yang dahulu mendapat pencairan bantuan tahap dua, begitu juga selanjutnya pencairan bantuan tahap tiga, kata Sukmaroni.
Untuk mengoptimalkan penanganan pascabanjir yang terjadi 3 November 2011, pemerintah kabupaten setempat memperpanjang masa pemulihan hingga Maret 2012. Masih banyak penanganan dan pembenahan yang harus dilakukan pascabanjir bandang 3November itu. Maka itu pemerintah kabupaten setempat memperpanjang masa penanganan hingga bulan Maret mendatang, ucapnya.
Menurut Sukmaroni, banjir 3 November 2011 membutuhkan waktu lama untuk penanganan karena dampak bencana akibat bencana itu cukup luas dan wilayah yang terkena hampir di secara keseluruhan di 12 kecamatan yang ada.
Masa pemulihan difokuskan ke daerah terkena banjir bandang 3 November paling parah yakni Kecamatan Lengayang, Linggo Sari Baganti, Ranah Pesisir, Lunang Silaut dan Basa Ampek Balai Tapan.
Banjir bandang 3 November 2011 telah menyebabkan kerugian materil Rp289 miliar dari kerusakan berbagai infrastruktur pemerintah dan masyarakat. Rumah masyarakat hancur atau hanyut 86 unit, 75 unit rusak berat, 893 rusak sedang serta 9.520 unit rusak ringan. Begitu juga dengan sarana prasarana lainnya seperti sarana ibadah dari hancur, rusak berat, sedang hingga rusak ringan tercatat 33 unit.
Sementara kerusakan dari jalan dan jembatan total kerugian mencapai nilai Rp62,5 miliar. Pertanian dan perkebunan kerugian senilai Rp39 miliar serta jaringan irigasi, pantai sungai dan rawa Rp81 miliar. Selebihnya kerugian akibat rusaknya sejumlah sarana pendidikan, kesehatan, air bersih serta prikanan dan kesehatan.(04)Â