Painan, Maret --- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Darizal Basyir meminta Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan segera mengantisipasi penyebaran bibit penyakit akibat kabut asap di daerah itu.
"Pemerintah kabupaten (pemkab) setempat harus segera bertindak agar masyarakat tidak dihinggapi berbagai penyakit akibat kabut asap yang menyelimuti daerah itu, " kata Anggota DPR RI asal Pesisir Selatan itu di Painan, kemaren.
Sejak dini pemkab setempat sudah harus menyosialisasikan kepada masyarakat tentang berbagai bibit penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kabut asap yang tengah menyelimuti daerah itu.
Sedangkan mengantisipasi agar masyarakat tidak terserang penyakit akibat kabut asap tersebut, pemkab harus segera mendistribusikan masker (alat penutup mulut dan hidung) kepada masyarakat.
Pemkab juga diminta untuk ikut memantau kondisi terkini hutan di daerah itu. Jika di daerah tersebut terjadi kebakaran hutan, maka pemkab harus segera membantunya untuk memadamkan api.
Kabut asap disebabkan oleh pembakaran lahan untuk membuka areal perkebunan baru dan kebakaran hutan yang tidak disengaja oleh manusia.
Jika ditemukan adanya kebakaran hutan, pemkab harus segera bertindak memberikan bantuan untuk memadamkan api sehingga tidak menyebar dan menyebabkan semakin tebalnya kabut asap di daerah itu.
Zainal (52) seorang warga Pesisir Selatan menyebutkan, sejak dua hari terakhir kabut asap kembali tebal menyelimuti daerah itu. Memang sebelumnya sudah mulai agak redah setelah diguyur hujan.
Meski belum begitu mengganggu aktivitas warga, namun kabut asap yang menyelimuti daerah itu telah merusak jarak pandang manusia. Saat ini jarak pandang hanya berkisar 100 sampai 400 meter.
Tidak saja itu, kabut asap juga telah mengundang hawa panas yang tidak lagi seperti biasanya sehingga membuat badan mengeluarkan keringat, namun dirasakan kurang enak. Kabut asap juga telah mengakibatkan mata perih, pernapasan tidak nyaman.
"Jika kondisi ini berlarut larut, kita khawatir kabut asap dapat merusak kesehatan manusia. Sebab sejak beberapa hari terakhir tenggorokan sudah mulai gatal-gatal dan pernapasan kurang enak. Konidisi itu juga sudah dirasakan oleh anak-anak yang masih berusia sekolah dasar di daerah ini, " katanya.