• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Deklarasi Damai Pilwana 2025: 220 Calon Wali Nagari di Pessel Berikrar Wujudkan Pemilihan Badunsanak

08 Desember 2025

53 kali dibaca

Deklarasi Damai Pilwana 2025: 220 Calon Wali Nagari di Pessel Berikrar Wujudkan Pemilihan Badunsanak

PESISIR SELATAN — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Deklarasi Damai Pemilihan Wali Nagari (Pilwana) Badunsanak 2025, sebuah momen penting untuk memastikan pemilihan berlangsung tertib, aman, dan bebas konflik. Kegiatan yang dipusatkan di Painan Convention Center (PCC) pada Senin (8/12) itu, dihadiri oleh jajaran Forkopimda, ketua dan panitia Pilwana, para camat, wali nagari, bamus, serta ratusan calon wali nagari se-Pessel.

Plt Kepala DPMDP2KB Pesisir Selatan, Denny Anggara, dalam sambutannya menegaskan bahwa seluruh tahapan Pilwana harus mengacu pada UU Desa, regulasi pelaksanaan desa, serta aturan dan surat edaran Menteri Dalam Negeri, termasuk terkait masa jabatan wali nagari yang kini menjadi delapan tahun.

Denny mengingatkan para calon wali nagari agar menjaga nilai demokrasi dan menghindari potensi perpecahan di tengah ketatnya kontestasi Pilwana serentak tahun ini.

“Dari 58 nagari, sebelumnya ada 221 orang yang mendaftar sebagai calon wali nagari. Namun Sabtu kemarin, seorang calon dari Kecamatan Lunang meninggal dunia, sehingga jumlah peserta yang akan berkontestasi menjadi 220 orang,” ujarnya.

Ia berharap deklarasi damai tidak berhenti sebagai seremonial, tetapi benar-benar menjadi komitmen bersama hingga proses Pilwana selesai.

“Kami mengharapkan deklarasi damai ini dapat diterapkan dan berjalan tertib hingga akhir kegiatan,” tegasnya.

Denny menambahkan, pemerintah daerah bersama Forkopimda akan meningkatkan pengawasan dan sosialisasi terutama di wilayah yang dinilai rawan praktik politik uang dan pelanggaran lainnya.

Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni dalam arahannya menekankan bahwa deklarasi damai merupakan ikrar moral seluruh calon wali nagari untuk menciptakan Pilwana yang sejuk dan demokratis.

“Nagari adalah rumah gadang tempat kita dibesarkan. Pilwana adalah momentum menentukan arah kepemimpinan nagari ke depan. Tujuannya tetap satu, yaitu untuk kemajuan nagari,” kata Bupati.

Ia menegaskan bahwa seluruh calon merupakan putra-putri terbaik nagari, sehingga persaingan tidak boleh mengikis rasa persaudaraan.

“Setelah proses ini selesai, ingat hanya satu yang kita ucapkan, kita semua badunsanak. Jabatan adalah amanah. Kalah dan menang itu hal biasa dalam kompetisi,” ujarnya.

Bupati juga menyinggung kondisi Pesisir Selatan yang tengah dilanda bencana, dan meminta para calon menunjukkan kepekaan sosial ditengah masyarakat.

“Daerah kita sekarang sedang dilanda bencana. Sebagai calon wali nagari, turunlah ke lapangan, bantu masyarakat yang membutuhkan. Itu baru mantap,” ucapnya lagi.

Menutup sambutannya, ia mengajak seluruh calon wali nagari dan masyarakat menjaga stabilitas hingga hari pemungutan suara.

“Mari kita sukseskan Pilwana sebagai pesta demokrasi yang dewasa. Siapa pun yang menang, dialah yang ditakdirkan memimpin nagari selama delapan tahun ke depan,” pungkasnya.