Pesisir Selatan - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan siap membantu sekolah memiliki keunggulan (brainy) sendiri, guna memacu kualitas pendidikan dan berdaya saing. Istilah braniny akhir akhir viral di media sosial, artinya cerdas atau pintar (ks) atau siswa yang pintar atau cerdas (kb).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, Sabtu (30/7).
Dikatakan, pihaknya kini tengah melakukan upaya dan langkah-langkah untuk menyiapkan kebijakan dan anggaran stimulan untuk pembiayaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) daerah, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Tahun ini ada Rp5,6 miliar, sehingga muncul generasi bangsa yang pilih tanding, unggul, teruji dan berdaya internasional,"
Pada kesempatan itu Salim didampingi Kasi Kurikulum SD Dedi Eka Putera dan sekaligus beraudiensi soal percepatan implementasi kurikulum merdeka belajar dengan Kepala SD di Lunang dan Silaut serta pengawas.
Ia melanjutkan pemerintah sangat meyakini pencarian keunggulan tersendiri bagi tiap sekolah mampu mencetak sumber daya manusia berkualitas, unggul dan berdaya saing, tak hanya skala lokal tapi juga global.
Keunggulan tersebut hanya bisa didapat melalui penggalian potensi siswa sesuai minat bakatnya atau kearifan lokal di lingkungan sekolah itu sendiri, sehingga ada pendampingan di tumbuh kembang anak.
Anak tidak boleh dibiarkan tumbuh sendiri secara alamiah, karena dikhawatirkan hanya akan jadi pengikut dari sebuah perubahan dan ujung-ujungnya cenderung berprilaku konsumtif.
"Mereka akan terbiasa sebagai pengguna, bukan pencipta, karena memang tidak biasa mengolah rasa, cipta dan karsanya," terang mantan Kepala SMA 3 Painan itu.
Karena itu pada kurikulum merdeka belajar terjadi transformasi kepemimpinan dalam proses pembelajaran. Sebab pembelajaran bukan lagi menjadikan kurikulum sebagai beban bagi anak.
Pembelajaran harus berbasis kemampuan dan keinginan siswa, bukan kehendak guru. Guru hanya sebagai pendamping dalam proses pencarian dan penggalian potensi individu peserta didik.