Pesisir Selatan — Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Pertemuan Advokasi dan Koordinasi Tim Pembina Posyandu Kabupaten Pesisir Selatan, Senin (20/10), bertempat di Triza Hotel Painan.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam memperkuat peran Posyandu sebagai pusat pelayanan masyarakat yang terintegrasi lintas sektor. Melalui pertemuan tersebut, diharapkan koordinasi antarinstansi semakin solid dalam mendukung keberlanjutan program kesehatan berbasis masyarakat.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua TP Posyandu Kabupaten Pesisir Selatan Ny. Dr. Hj. Lisda Hendrajoni, S.E., M.M.Tr, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Bappeda Litbang, Kepala BPKAD, Kepala OPD pengampu Posyandu 6 SPM, serta anggota TP Posyandu Kabupaten Pesisir Selatan.
Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 47 peserta yang berasal dari tim pembina Posyandu se-Kabupaten Pesisir Selatan. Peserta terdiri dari perwakilan OPD terkait, camat, serta unsur yang berperan dalam pembinaan dan penguatan kelembagaan Posyandu di tingkat nagari.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Agustina Rahmadani, S.ST, M.Kes, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mewujudkan nagari sehat melalui pembentukan Tim Pembina Posyandu yang kuat dan berdaya guna.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan peran TP Posyandu dalam pelaksanaan Posyandu 6 SPM, serta memperkuat koordinasi lintas sektor guna meningkatkan efektivitas pelayanan dasar bagi masyarakat.
Menurut Agustina, strategi kebijakan penguatan kelembagaan Posyandu dan implementasi layanan enam bidang SPM mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu. Enam bidang tersebut meliputi pendidikan, kesehatan, sosial, perumahan rakyat, lingkungan hidup, serta ketenteraman dan ketertiban umum.
Ia menekankan pentingnya komitmen bersama lintas sektor untuk mendukung pembentukan Posyandu 6 bidang SPM dan Posyandu Ilp yang melayani siklus hidup. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam menciptakan pelayanan publik yang terpadu dan mudah diakses oleh masyarakat.
“Posyandu bukan hanya tempat pelayanan kesehatan balita dan ibu hamil, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, edukasi, serta pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang. Oleh karena itu, perlu dukungan lintas sektor agar fungsinya semakin maksimal,” ujarnya.
Pertemuan ini juga menjadi forum untuk merumuskan dan merencanakan tindak lanjut pembentukan Posyandu 6 SPM yang mampu memberikan layanan menyeluruh bagi masyarakat di berbagai tahapan usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia.