Kabupaten Pesisir Selatan kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis olahraga dirgantara. Setelah sukses dengan Puncak Langkisau, kini Gunung Talau di Nagari Lumpo mulai dilirik sebagai spot baru paralayang. Dengan kondisi geografis yang mendukung dan panorama Teluk Painan yang memesona, kawasan ini dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi unggulan olahraga Paralayang.
Inilah awal dari babak baru, Di balik tenagnya Nagari Balai Sinayan Lumpo, berdiri tegak Gunung Talau sebongkah bukit hijau yang selama ini lebih dikenal oleh warga lokal sebagai penjaga alam, tempat berteduh, dan rute pendakian sunyi. Namun hari itu, Rabu (30/4/2025), langit Gunung Talau tak lagi sepi. Parasut warna-warni mengepak lembut, mengubah udara menjadi panggung bebas para penakluk angin.
Atlet paralayang dari Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok berkumpul, menorehkan jejak pertama dalam uji coba paralayang perdana dari puncak Gunung Talau. Sebuah momentum yang disaksikan langsung oleh Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, sebagai pertanda dimulainya babak baru untuk pariwisata daerah.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menyebutkan bahwa Gunung Talau memiliki karakteristik geografis yang sangat mendukung untuk pengembangan paralayang. Dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, panorama Teluk Painan yang tersaji dari ketinggian menjadi daya pikat tersendiri.
“Gunung Talau ini bukan hanya indah dipandang, tapi juga sangat ideal secara teknis. Anginnya stabil, kontur lerengnya terbuka, dan lokasinya cukup mudah diakses. Ini modal besar untuk dikembangkan,” ujar Hendrajoni saat meninjau lokasi, Selasa (30/4).
Gunung Talau menawarkan lebih dari sekadar pemandangan Teluk Painan yang memesona. Ia menawarkan peluang untuk tumbuh, untuk dikenal, dan untuk memberi dampak nyata bagi warga sekitar. Namun, jalan menuju puncak masih panjang secara harfiah dan harapan.
Akses jalan sejauh 4.075 meter dari titik akhir kendaraan menjadi tantangan utama. Tapi justru di situlah semangat perubahan diuji.
“Saat ini akses hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki sekitar satu jam. Ke depan, kita akan bangun akses jalan agar tempat ini bisa lebih mudah dijangkau,” terang Bupati.
Bupati Pesisir Selatan menyampaikan Gunung Talau akan dijadikan lokasi event paralayang tingkat nasional. Ini bukan sekadar wacana, tapi bagian dari strategi besar memperkuat citra Pesisir Selatan sebagai rumah bagi olahraga dirgantara.
“Sektor wisata dan olahraga seperti paralayang ini akan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan potensi daerah. Banyak destinasi lain di Lumpo yang bisa digali lebih jauh,” tegas Hendrajoni.
Apa yang dilakukan hari itu mungkin sederhana, sekelompok orang terbang. Tapi maknanya jauh lebih dalam. Gunung Talau hari ini bukan lagi sekadar tempat, tapi simbol semangat baru dan harapan. Semoga dari sebuah nagari yang tenang, bisa lahir pusat paralayang yang kelak menyedot ribuan pengunjung, menciptakan lapangan kerja, membuka usaha lokal, dan menggerakkan ekonomi rakyat.
Gunung Talau tak hanya mengajak terbang, tapi juga mengajak bermimpi lebih tinggi bahwa Pesisir Selatan tak pernah kekurangan alasan untuk dijelajahi. Mari datang dan saksikan sendiri keajaiban Pesisir Selatan Negeri Sejuta Pesona yang tak pernah kehabisan keindahan untuk dibagi. Dari pantai yang memeluk ombak hingga puncak yang menyapa langit, setiap sudutnya menyimpan cerita dan peluang. Gunung Talau kini memanggil, bukan hanya bagi pencinta adrenalin, tapi bagi siapa saja yang ingin merasakan hangatnya sambutan alam dan manusia. Saatnya terbang tinggi bersama mimpi-mimpi dari tanah yang penuh harapan ini.