Painan, Maret ----
Sebanyak 60 guru honorer kategori dua (K-2) yang tidak lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), mendatangi kantor Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Senin (3/3). Kedatangan mereka untuk mengadukan nasib, agar bupati memperjuangkan ke pemerintah pusat sehingga bisa menjadi CPNS.
"Kalau dilihat dari hasil pengumuman kelulusan itu, terlihat ada yang tidak pernah honor tapi lulus. Sementara kami yang betul-betul mengabdi tanpa mengharapkan gaji, tidak lulus. Padahal di antara kami ini, ada yang sudah mencapai beÂlasan hingga puluhan tahun honor," kata Neng salah seorang guru asal Surantih
Harapan yang mereka samÂpaikan, katanya juga menyangÂkut masa depan anak-anak dan keluarga. "Sebab tidak ada piliÂhan lain bagi kami yang betul-betul honor ini untuk beralih profesi. Usia semakin bertamÂbah, kebutuhan juga meningkat akibat tingginya biaya hidup dan biaya sekolah anak," imÂbuhnya.
Kekecewaan terhadap hasil pengumunan kelulusan CPNS K-2 yang dikeluarkan pemeÂrintah pusat melalui KementÂeÂrian Aparatur Negara dan ReÂformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) juga disampaikan anggota DPRD Pessel, Herfi Damson.
"Saya juga kecewa dengan hasil pengumuman kelulusan CPNS K-2 yang dikeluarkan KeÂmen PAN-RB. Sebab setiap kali pertemuan dengan Dirjen KeÂmentrian Pendidikan dan KeÂmen PAN-RB di Jakarta, selaÂlu disampaikan agar memperÂhatiÂkan nasib guru-guru yang sudah lama honor dan sudah tua. Ini diharapkan untuk diÂprioÂritasÂkan untuk diangkat," katanya.(07)