Pesisir Selatan--Harga cabai di tingkat pengecer di pasar Tarusan dan Pasar Inpres Painan mulai merangkak naik dari harga normal sebelumnya. Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan dan hukumnya bisnis. Apalagi mendekati musim-musim perayaan hari besar seperti lebaran.
Sebelumnya harga perkilogram (kg) cabai bisa didapatkan dengan harga di bawah Rp 60 ribu/kg, namun saat ini harganya naik menjadi Rp 80 ribu/kg.Kenaikan ini, tentu saja tak lain lantaran kian dekatnya hari raya Idul Adha atau lebaran haji.
Wulan (28), warga Salido Kecamatan IV Jurai di Pasar Painan Kamis(8/8) membenarkan naiknya harga cabai tersebut.
‘’Beberapa hari ke belakang ini harga cabai sudah mulai naik. Kini harganya Rp 80 ribu/kg,” kata Rini, ibu rumah tangga ini.
Ia mengakui, kenaikan harga barang pokok di pasar itu sudah menjadi hal biasa jika mendekati hari-hari besar. Sudah menjadi permainannya para pedagang dan tengkulak di pasaran.
‘’Inikan sudah mendekati lebaran haji, jadi tentu saja para pedagang dan tengkulak cabai mulai menaikkan harga barang mereka, Justru kenaikan akan menjadi lebih tinggi, pada dua atau tiga hari jelang perayaan hari raya" ujarnya
Hal ini sangat mungkin terjadi harga cabai jelang lebaran haji ini tembus diangka Rp 80 ribu/kg jika dilihat dari kenaikan yang ada saat ini.‘’Kalau kita lihat harga Rp 60ribu/kg ini bisa saja nantinya mendekati hari H lebaran haji tembus di angka Rp 80 ribu/kg. Tapi kita harapkan tidak, dan pihak pemerintah bisa mengatasinya,” pungkasnya.
Joni (40) seorang pedagang di Pasar Tarusan Kamis(8/8) mengungkapkan kalau kenaikan harga saat ini karena kurangnnya pasokan Cabe sampai kepasaran sedangkan permintaan menjelang lebaran haji meningkat.
Sementara Upik (40) yang juga pedagang cabai di Painan membenarkan pasokan cabai merah dari luar daerah saat ini sudah mulai berkurang. Meski demikian, di Pasar Painan dengan adanya kenaikan harga tersebut penjualan tidak tersendat.
“Jika permintaan terus meningkat sementara pasokan kurang, maka tidak tertutup kemungkinan hingga lebaran harga terus naik, atau setidaknya bertahan di level Rp 80.000,” katanya.
Kenaikan harga yang sangat besar itu membuat ibu rumah tangga kaget dan kerepotan mengatur ulang pengeluaran harian.(07)