PESISIR SELATAN, 16/9/2018-- Prihatin dengan kondisi kehidupan empat orang anak tanpa orangtua, di Nagari Taratak Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan, istri Bupati Pesisir Selatan Lisda Hendrajoni membawa mereka jalan-jalan dan berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari, di Kota Painan, Minggu (16/9).
Empat orang anak merupakan beradik kakak dan yatim-piatu setelah ditinggal ibunya kembali menghadap sang Kuasa. Sejak ditinggal ibunya, tidak ada keluarga yang menjadi sandaran hidup, karena sang ayah satu-satunya yang masih hidup sudah memilih untuk menikah lagi tanpa harus menghiraukan mereka lagi.
Mereka ini adalah Nanda (16) kakak tertua, Nabila (13), Herlan (11) dan Samuel (2) yang sudah dua tahun tinggal beradik kakak dirumah peninggalan orangtuanya, tanpa ada yang menemani. Dan tidak pernah lagi mendapatkan perhatian kedua orang tuanya semenjak ibunya tiada.
Hidup dengan kondisi memprihatinkan, Nanda sebagai kakak yang tertua terpaksa harus menahan diri untuk tidak bersekolah sejak kelas 5 SD. Karena sebagai kakak tertua, ia mesti harus mementingkan ketiga adik-adiknya yang tidak lagi dapat sentuhan orangtua. "Adik-adik nanda harus tetap bersekolah. Supaya mereka bisa sama dengan teman-teman seusianya yang lain," sebut Nanda sebagai kakak tertua.
Hidup sebagai keluarga kecil tanpa orangtua, tidak banyak bisa dilakukan Nanda. Karena diusianya yang cukup belia, sepantasnya ia harus pokus mengenyam bangku pendidikan. Namun, nasib berkata lain, ia dengan tiga orang adiknya harus bisa hidup mandiri, "Terkadang beras yang untuk masak sudah habis. Minta ketetangga, terkadang dimarahi. Jadi jika ada yang dimasak Nanda sangat senang, karena adik-adik bisa makan," terangnya.
Sungguh berliku kisah hidup yang dialami Nanda. Mendengar kisah memilukan ini, Lisda Hendrajoni tidak tenangkan diri untuk membatu. Tanpa, mengulur waktu, istri Bupati Pessel ini langsung menjemput Nanda di rumah yang ditempatinya dan membawanya ke Painan, "Kita menjemput Nanda kemarin (Sabtu 15 September 2018), dan membawa mereka bermalam ke rumah dinas. Dan Hari ini (Minggu 16 September 2018), bawa Nanda dan tiga adiknya belanja baju dan kebutuhan lainya untuk sehari-hari," sebut Lisda Hendrajoni, disela-sela mengajak Nanda dan tiga adiknya berbelanja di Kota Painan.
Sebagai istri orang nomor satu di daerah itu, Lisda Hendrajoni sangat merasa prihatin dengan kehidupan Nanda dan tiga adiknya. Sebab, dengan umur yang seharusnya mendapatkan belaian orangtua. Namun, tidak bagi mereka sehingga hal tersebut pantas untuk mendapatkan perhatian semua pihak, "Jika ada yang hidup seperti mereka ini, seharus bagi kita semua cepat memberikan perhatian. Sebab, seusia mereka ini harus pokus sekolah, dan berkembang seperti anak-anak lainya," terang Lisda.
Dengan kesempatan bahagia yang diberikan Lisda Hendrajoni kepada empat orang anak yatim-piatu ini. Lisda juga menjanjikan Nanda untuk bersekolah kembali, dan membangunkan rumah yang ditempati saat ini, "Rumah Nanda memang sudah seharus untuk direhap. Dengan kekurangan bangunan yang ditempati sekarang. Kita akan secepatnya merehab rumah dengan layak. Dan bisa ditempati dengan nyaman," jelas Lisda.
Lanjut Lisda, setelah membawa Nanda dan ketiga adiknya berberlanja dan jalan-jalan di Kota Painan. Sore nanti, ia akan kembali mengantarkan Nanda dan ketiga adiknya ke rumahnya kembali dengan memantau kebutuhan mereka sehari-hari, "Besok adik-adik Nanda akan sekolah, dan sore kita antar kembali ke Sungai Lundang. Dan untuk Nanda yang tidak sekolah, secepatnya akan diurus untuk sekolah kembali,"tutupnya. (08)