Painan, Januari 2013
Warga Pessel yang tinggal di Kambang berharap jalan negara yang berada ditempat tinggal mereka agar segera dituntaskan pemerintah sebagai alternatif ambruknya jalan negara sepanjang 300 meter di Pasir Putih Kambang, Kecamatan Lengayang, akibat banjir bandang 3 November 2011.
Pembangunan jalan alternatif sepanjang 2,8 kilometer di Pasir Putih Kambang terbengkalai. Jalur alternatif ini melingkar dari simpang Lakuak hingga simpang Padangrubiah.
Tujuannya untuk menghindari dampak ancaman abrasi dan kemacetan. Karena itu, masyarakat berharap jalur ini menjadi prioritas pada 2013.
Reno (30) dan Ambo (25), warga Kambang mengatakan, "jalan alternatif sepanjang 2,8 km ini sangat membantu mobilitas masyarakat Pessel. Melihat kondisi jalan yang terbengkalai, membuat warga resah, jalan alternatif itu masih berbatu dan berlobang sehingga kendaraan susah bergerak".
Sejak jalan itu dibangun, mobil besar sudah bisa lewat. Namun, karena belum diaspal, kendaraan harus merangkak agar tidak terpuruk.
Wakil Bupati Pessel, Editiawarman didampingi Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU), Hendri Hanafi menjelaskan, "pembangunan jalan alternatif itu akan tetap dilanjutkan hingga tuntas. Tapi kepastian kelanjutan tahun 2013, masih menunggu keputusan pusat," jelasnya.
Pantauan www.pesisirselatan.go.id, memang jalan itu masih dilewati truk dan dalam keadaan rusak, sedangkan jalan yang ambruk saat banjir bandang November yang silam sudah bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat. Jalan tersebut diberi rabat beton sepanjang jalan yang ambruk, serta ditanami pohon-pohon lindung disepanjang jalan tersebut.(03)