Pesisir Selatan-Kabut asap dan kemarau yang mulai terasa beberapa hari terakhir adalah ancaman serius terhadap peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortkultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Nuzirwan, Senin (16/9).
"Terkait kondisi itu, mari kita semakin ramah terhadap lingkungan dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama di lahan gambut. Selanjutnya, mari tetap kita pertahankan daerah kita sebagai lumbung pangan Provinsi Sumatera Barat," pintanya.
Lebih lanjut dikatakan, Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang cukup besar dengan komoditi utama adalah padi dan sawit.
Hasil produksi pertanian dan perkebunan itu menurutnya, menjadi sumber utama ekonomi bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan selama ini.
Tentu, pemerintah daerah melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terus berupaya agar kedua sektor tadi dapat dioptimalisasi secara maksimal untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
"Ya, pemerintah daerah melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terus melakukan upaya agar potensi pertanian dan perkebunan dapat dioptimalisasi untuk peningkatan ekonomi masyarakat seperti peningkatan alih teknologi, penyuluhan, pemberantasan hama, pembinaan kelompok tani, pembangunan dan pemeliharaan irigasi, jalan usaha tani dan lain sebagainya," ungkap Nuzirwan.
Ia menambahkan, Petugas Penyuluhan Lapangan (PPL) sebagai ujung tombak pembangunan sektor pertanian dan perkebunan di lapangan kapasitasnya terus ditingkatkan, sehingga tugas dan fungsi PPL tadi dapat dilaksanakan secara maksimal. (03)