• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Kacang Tanah: Si Kecil Bergizi dari Dalam Tanah

29 Agustus 2025

620 kali dibaca

Kacang Tanah: Si Kecil Bergizi dari Dalam Tanah

Kacang tanah, atau yang juga dikenal dengan nama arachis hypogaea, merupakan salah satu jenis tanaman legum yang sangat populer di seluruh dunia. Meskipun disebut "kacang", secara ilmiah kacang tanah bukanlah bagian dari keluarga kacang sejati (tree nuts) seperti almond atau kenari, melainkan termasuk dalam kelompok polong-polongan (leguminosa). Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, namun kini telah menyebar dan dibudidayakan secara luas di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Asal-Usul dan Sejarah

Kacang tanah pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat kuno di Amerika Selatan, khususnya wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Paraguay dan Bolivia. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa kacang tanah telah dikonsumsi sejak lebih dari 3.500 tahun yang lalu. Bangsa Inca dan suku asli lainnya menggunakan kacang tanah sebagai makanan pokok serta dalam upacara-upacara keagamaan.

Seiring dengan perkembangan perdagangan global, kacang tanah menyebar ke Afrika, Asia, dan akhirnya ke seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, kacang tanah sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan digunakan dalam berbagai jenis masakan, mulai dari sambal kacang, pecel, gado-gado, hingga kue tradisional.

Cara Tumbuh yang Unik

Salah satu keunikan dari kacang tanah adalah cara tumbuhnya. Tidak seperti kacang pohon yang tumbuh di ranting atau cabang, buah kacang tanah justru berkembang di bawah tanah. Setelah bunga tanaman diserbuki, tangkai bunga akan memanjang dan membengkok ke arah tanah. Bagian ujungnya yang disebut gynophore kemudian masuk ke dalam tanah dan berkembang menjadi polong kacang.

Kondisi tanah yang gembur dan cukup sinar matahari sangat ideal untuk pertumbuhan tanaman ini. Umumnya, kacang tanah siap dipanen dalam waktu 3 hingga 5 bulan setelah tanam, tergantung pada varietas dan kondisi iklim.

Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan

Kacang tanah merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang kaya akan nutrisi dan memberikan banyak manfaat kesehatan. Dalam 100 gram kacang tanah, terkandung sekitar 567 kalori, 25,8 gram protein, 49,2 gram lemak (terutama lemak tak jenuh), 16,1 gram karbohidrat, dan 8,5 gram serat pangan. Selain itu, kacang tanah juga mengandung berbagai mineral penting seperti kalsium (92 mg), magnesium (168 mg), fosfor (376 mg), kalium (705 mg), serta zat besi dan zinc. Dari sisi vitamin, kacang tanah mengandung vitamin E, folat (B9), dan niacin (B3) yang cukup tinggi.

Menurut para ahli gizi, kacang tanah memberikan berbagai manfaat kesehatan. Dr. Hardinsyah, MS dari IPB menyatakan bahwa kacang tanah adalah sumber protein nabati berkualitas tinggi yang sangat baik sebagai alternatif pengganti daging, terutama bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian. Selain itu, berdasarkan penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, kandungan lemak tak jenuh tunggal dan ganda dalam kacang tanah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), sehingga mengurangi risiko penyakit jantung. American Diabetes Association (ADA) juga menyebutkan bahwa kacang tanah memiliki indeks glikemik rendah, sehingga baik untuk membantu mengontrol kadar gula darah, khususnya bagi penderita diabetes tipe 2.

Beberapa manfaat kesehatan dari mengonsumsi kacang tanah secara rutin antara lain:

  1. Menjaga kesehatan jantung: Kandungan lemak sehatnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
  2. Mengontrol gula darah: Indeks glikemik kacang tanah tergolong rendah, sehingga baik untuk penderita diabetes.
  3. Mendukung kesehatan otak: Kandungan niacin dan folat penting untuk fungsi otak dan dapat membantu mengurangi risiko Alzheimer.
  4. Menurunkan risiko kanker: Antioksidan seperti resveratrol dan asam p-coumaric dapat membantu mencegah kerusakan sel.

Namun, penting untuk diingat bahwa kacang tanah juga cukup tinggi kalori, sehingga konsumsinya perlu diatur dengan bijak agar tidak menyebabkan kenaikan berat badan.

Waspada Jika Alergi Kacang Tanah

Meskipun kaya manfaat, kacang tanah juga termasuk salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum, terutama di negara-negara Barat. Reaksi alergi terhadap kacang tanah bisa sangat beragam, mulai dari gatal ringan hingga reaksi parah yang mengancam nyawa (anafilaksis). Beberapa gejala yang timbul yaitu gatal-gatal (ruam kulit), pembengkakan (wajah,bibir, atau tenggorokkan), sesak nafas, mual/muntah, serta  Orang yang memiliki alergi terhadap kacang tanah disarankan untuk menghindari semua produk yang mungkin mengandung jejak kacang, termasuk makanan olahan, kue, dan bahkan kosmetik tertentu.

 

Kacang tanah memang memiliki ukuran yang kecil, tetapi memiliki manfaat yang sangat besar. Sebagai sumber protein nabati, lemak sehat, dan berbagai nutrisi penting, kacang tanah adalah pilihan makanan yang lezat sekaligus menyehatkan. Namun, bagi mereka yang alergi, kehati-hatian adalah hal utama. Selebihnya, dengan konsumsi yang cukup dan pengolahan yang tepat, kacang tanah bisa menjadi bagian dari pola makan sehat dan bergizi.