• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Pemkab Pesisir Selatan Perkuat Konvergensi Penanganan Stunting 2025 Melalui Validasi Data Terpadu

05 Desember 2025

575 kali dibaca

Pemkab Pesisir Selatan Perkuat Konvergensi Penanganan Stunting 2025 Melalui Validasi Data Terpadu

Pesisir Selatan — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) terus memperkuat langkah konvergensi dalam percepatan penurunan stunting melalui pelaksanaan validasi data tahun 2025 yang dilakukan secara terpadu menggunakan aplikasi Bina Bangda Stunting. Validasi data ini menjadi fondasi penting untuk memastikan setiap program lintas sektor berjalan terarah, tepat sasaran, serta saling menguatkan.
Pendekatan konvergensi yang diterapkan Pemkab Pessel melibatkan kolaborasi aktif antara perangkat daerah, puskesmas, pemerintah nagari, dan unsur masyarakat. Upaya ini mencakup sinkronisasi data balita, pemutakhiran daftar keluarga berisiko stunting, pemetaan lokasi prioritas, serta penguatan koordinasi pelaksanaan intervensi gizi spesifik dan sensitif.
Pejabat teknis Pemkab Pessel, Fadli Amra, menegaskan bahwa akurasi data merupakan fondasi dalam memastikan seluruh program berjalan efektif.
“Dengan data yang benar-benar valid, kita bisa menyasar keluarga yang membutuhkan intervensi secara tepat. Ini memastikan program gizi, kesehatan, sanitasi, hingga edukasi berjalan saling menguatkan, bukan sendiri-sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Bappedalitbang Pesisir Selatan, Drs. Adri, menyampaikan bahwa konvergensi merupakan sistem kerja bersama yang hanya dapat berjalan optimal apabila didukung data yang akurat dan terintegrasi.
“Konvergensi stunting menuntut seluruh sektor bergerak serempak. Validasi data yang kita lakukan hari ini adalah fondasi untuk memastikan setiap intervensi—baik di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, maupun perlindungan sosial—berdampak nyata bagi penurunan stunting,” ungkapnya.
“Bappedalitbang memastikan bahwa perencanaan berbasis bukti akan menjadi arah utama kebijakan kita di tahun 2025,” lanjutnya.
Melalui integrasi data dalam Bina Bangda Stunting, Pemkab Pessel kini dapat memperkuat proses monitoring dan evaluasi secara lebih terstruktur. Kemajuan penanganan stunting di setiap kecamatan dapat dipantau secara berkala, sehingga pemerintah dapat menetapkan wilayah prioritas secara lebih akurat. Data yang valid juga dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pelaksanaan layanan ANC/PNC, penyediaan air bersih, edukasi gizi keluarga, peningkatan kapasitas kader posyandu, serta berbagai program perlindungan sosial untuk keluarga berisiko.
Pemkab Pesisir Selatan menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi antar sektor dalam rangka mencapai target nasional percepatan penurunan stunting. Pemerintah mengajak seluruh nagari dan masyarakat untuk menjaga kualitas pendataan serta berperan aktif dalam gerakan bersama menurunkan stunting di Pesisir Selatan.