• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

31 Oktober 2018

317 kali dibaca

Karena Ramah Lingkungan, Nelayan Pessel Didorong Beralih Pada Bahan Bakar Gas

Pesisir Selatan, 31 Oktober 2018--Dinilai ramah lingkungan dan juga hemat biaya produksi, masyarakat nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mulai melirik gas elpiji sebagai bahan bakar perahunya untuk turun melaut.

Agar kebutuhan terhadap bahan bakar elpiji bisa lebih mudah didapatkan para nelayan, setidaknya daerah itu membutuhkan empat pangkalan gas elpiji tiga kilogram.

Kapala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya pada Dinas Perikanan Pessel, Afriman Julta mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Rabu (31/10) bahwa penggunaan gas elpiji sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) pada mesin kapal atau perahu, akan memberikan dampak keuntungan yang besar.

" Keuntungan itu bukan saja hemat biaya operasional sebesar 30 persen, tapi juga membuat lingkungan atau kawasan tangkapan nelayan terjaga dari pencemaran. Berdasarkan hal itu, sehingga kita terus memberikan dorongan kepada masyarakat nelayan di daerah ini untuk beralih kepada gas elpiji sebagai bahan bakar kapal," ungkapnya.

Dijelaskanya bahwa di daerah itu terdata sebanyak 585 kapal nelayan yang telah memiliki konverter kit sebagai alat untuk konversi mesin kapal.

" Dengan menggunakan alat itu, maka kapal yang sebelumnya cuma bisa dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM), telah bisa dioperasikan dengan menggunakan gas elpiji. Agar kebutuhan masyarakat nelayan terhadap gas elpiji tiga kilogram ini bisa terpenuhi, setidaknya dibutuhkan empat unit panggkalan," jelasnya.

Ditambahkanya bahwa 585 kapal nelayan yang telah memiliki konventer kit tersebut, tersebar di beberapa kecamatan. Diantaranya di Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batangkapas, Sutera, Lengayang dan Ranahpesisir.

Agar pangkalan elpiji khusus nelayan tersebut bisa dijangkau oleh semua nelayan yang telah memiliki konverter kit itu, maka pihaknya sekarang mengajukan lokasi berdirinya pangkalan gas elpiji tersebut ke Pertamina. Diantaranya di Kecamatan Bayang, Batangkapas, IV Jurai dan Kecamatan Sutera.

" Kebaradaan pangkalan ini perlu dilakukan agar nelayan yang telah beralih pada gas elpiji tidak kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan bahan bakar tersebut. Sebab bila itu tidak tercapai, maka program konversi bahan bakar tidak akan berjalan maksimal di daerah ini," katanya.

Ditambahkan lagi bahwa di daerah itu total perahu nelayan yang menggunakan mesin tempel ada sebanyak 1.970 unit.

" Semua perahu itu nantinya ditargetkan beralih kepada gas elpiji. Sebab bahan bakar itu bisa digunakan dengan cara menggunakan konventer kit pada mesin tempel yang mereka miliki tersebut," tutupnya. (05)