Pesisir Selatan--Kegiatan Gebyar vaksinasi Covid-19 dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilakukan secera serentak pada dua lokasi berbeda pada Senin (27/6) lalu berjalan sukses di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Kegiatan yang dikolaborasikan melalui Promkes Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) itu, diyakini akan memberikan efek yang sangat besar dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap arti penting hidup sehat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni, Kamis (30/6) di Painan, dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara merata pada semua nagari di daerah itu.
Dua program pemerintah yang memiliki kontribusi terhadap pencapaian kualitas kesehatan itu, memang sengaja disandingkan dengan beberapa program kesehatan lainnya.
"Ini bisa kita lakukan, karena selain melibatkan semua jajaran di Dinas Kesehatan, mulai dari tingkat kabupaten, puskesmas, pustu, hingga ke tingkat kader di nagari dan kampung. Kita juga melibatkan semua stakeholder yang ada," ujarnya.
Dikatakan juga bahwa peran masyarakat berbagai lintas sektoral, juga akan menjadi penentu kesuksesan program yang dilakukan bisa tercapai.
"Hal itu telah kita lakukan melalui kegiatan Gebyar Vaksin Covid-19, dan BIAN yang dikolaborasikan dengan Promkes Germas pada Senin (27/6) lalu pada dua lokasi berbeda secara bersamaan, yakni di gedung Painan Convention Centre (PPC) samping Kantor Bupati Pessel, dan di Pantai Pulau Karam, Kecamatan Koto XI Tarusan," ucapnya.
Bahkan kegiatan yang disupport oleh BINDA dan Promkes itu, sempat mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Sumbar, Lila Yanwar, melalui WA Group Kadinkes kabupaten/kota se Sumbar.
"Dalam postingan itu disampaikan bahwa gebyar tersebut boleh banget ditiru oleh kabupaten kota lainnya di Sumbar. Sebab selain sukses, kegiatan itu juga akan memberikan efek yang besar terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat," ucapnya.
Dia menambahkan bahwa kegiatan yang dilakukan itu sangat berarti bagi Pessel.
"Sebab Pessel tahun 2022 nanti menargetkan penurunan angka stunting sebesar 21,1 persen, dari prevalensi stunting sebesar 25,2 persen saat ini," tutup Antoni.