Painan,Maret 2014.
Seluas 1200 hektar lahan kritis di Bukit Taman dan bukit Batu Ajung yang terletak di kenagarian Api-Api dan kenagarian Sawah Laweh Bayang kabupeten Pesisir Selatan, membutuhkan rehabiliatasi serta penghijaun agar dapat menjadi lahan produktif dalam peningkatan perekonomian masyarakat
Beberapa tahun lalu, daerah bukit tersebut merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat sebagai daerah penghasil cengkeh terbesar di Sumbar, ekonomi masyarakat sehat bahkan banyak yang membangun rumah permanen dan membeli kendaraan roda ampat.
Di tengah masyarakat merasa lega dengan hasil komodity cengkeh tersebut, tanpa diduga muncul penyakit tanaman yang mematikan yang menyerang pucuk akhirnya batang cengkeh yang diandalkan tersebut mengalami mati, kini lahan cengkeh tersebut sudah menjadi lahan kritis karena ditinggal oleh pemiliknya
Wali nagari Api-Api Haziyul Nafri mengakui, bukit taman dan bukit Batu Ajuang tersebut perlu dilakukan penghijauan dengan berbagai jenis tanaman produktif seperti karet, gambir dan berbagai tanaman yang menghasilkan, pasalnya lahan yang cukup luas tersebut, bila digarap tentu akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Lahan kritis tersebut sebagian besar ditumbuhi oleh rumput hilalang yang mudah terbakar, dikhawatirkan bakal dapat memicu musibah kebakaran yang dapat mengancam keselamatan lingkungan .
Camat Bayang Alfis Basyir mengakui, kendala masyarakat tani dalam menggarap lahan, lebih dititik beratkan kepada keterbatasan kemampuan masyarakat seperti modal usaha, bibit tanaman dan biaya pengolahan yang dinilai cukup tinggi, hal tersebut membutuhkan perhatian pemerintah.
Masyarakat Nagari Api-Api Bayang Pessel mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat memberikan bantuan penunjang aktifitas masyarakat tani berupa, bibit tanaman, bantuan pupuk, obat tanaman dan bantuan dan bantuan lainnya agar bukit yang dipenuhi sejenis rumput hilalang tersebut bisa digarap serta tidak lagi rawan terhadap kebakaran akibat kritis (07.