• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Lisda Hendrajoni Ajak Anak Muda Pesisir Selatan Perkuat Iman dan Adab: \"Pintar Saja Belum Cukup\"

15 Mei 2025

50 kali dibaca

Lisda Hendrajoni Ajak Anak Muda Pesisir Selatan Perkuat Iman dan Adab: \"Pintar Saja Belum Cukup\"

Pesisir Selatan – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Lisda Hendrajoni, menyampaikan pesan inspiratif dalam acara Kajian Inspiratif dan Penggalangan Dana untuk pembangunan Pesantren Tunanetra Indonesia dan Palestina yang berlangsung di Gedung Painan Convention Center (PCC), Kamis (15/5/2025).

Di hadapan ratusan peserta, Lisda mengajak generasi muda untuk tidak hanya fokus mengejar ilmu dunia, tetapi juga memperkuat iman dan adab. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual.

“Anak-anak muda harus tetap semangat dan terus belajar, tapi jangan lupa belajar agama juga. Jangan tinggalkan shalat, terus belajar mengaji, dan pahami makna di balik ibadah yang kita jalani,” ujarnya.

Lisda juga mengingatkan bahwa kemajuan seseorang tidak hanya ditentukan oleh seberapa pintar dia, tetapi juga bagaimana akhlak dan adabnya.

“Jangan sampai nanti mereka pintar secara ilmu, tapi adabnya kurang. Di tengah kemajuan zaman, justru akhlak dan adab itu yang semakin penting. Karena itulah nilai yang menjadi pembeda, nilai yang akan membawa kita kepada keberkahan,” katanya.

Kepada para orang tua, Lisda menekankan peran penting keluarga dalam membentuk karakter anak sejak dini. Ia menyebut bahwa keluarga adalah madrasah pertama, tempat anak-anak pertama kali belajar tentang nilai-nilai kehidupan.

“Kita sebagai orang tua punya tanggung jawab besar. Jangan hanya fokus pada pendidikan formal, tapi juga ajarkan nilai-nilai moral, budi pekerti, dan sopan santun di rumah. Kalau dari kecil anak sudah terbiasa diajarkan adab, Insya Allah nanti mereka tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlak mulia,” ucapnya lagi.

Lisda juga tak kuasa menahan haru saat mendengarkan kisah inspiratif dari Hj. Dewi Yull, salah satu tokoh yang turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut. Ia mengaku meneteskan air mata karena tersentuh dengan perjuangan Dewi Yull membesarkan anak dengan kondisi disabilitas.

“Kisah Bunda Dewi Yull sangat menyentuh. Ini bukan hanya cerita perjuangan, tapi juga keteladanan dalam menerima takdir dan bersyukur atas segala keadaan. Saya yakin, tidak semua orang mampu menjalani ujian seberat itu dengan keteguhan hati,” kata Lisda.

Ia menambahkan bahwa setiap manusia diberi ujian yang berbeda oleh Allah SWT sebagai bentuk kasih sayangnya.

“Tidak akan jatuh sehelai daun tanpa kehendak Allah. Setiap peristiwa dalam hidup adalah bagian dari takdir yang telah digariskan. Tugas kita adalah menerimanya dengan ikhlas, menjalani dengan sabar, dan bersyukur atas apa yang sudah Allah berikan,” tuturnya.

Acara tersebut berlangsung khidmat dan penuh haru. Selain menjadi ajang penggalangan dana, kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi spiritual dan penguatan nilai-nilai keimanan bagi seluruh peserta yang hadir.