Oleh : Yendi, S Sos
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang digelar di Nagari Damar Batang Lapan Inderapura, Kecamatan Airpura, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menjadi wujud nyata bahwa perencanaan pembangunan dimulai dari tingkat paling bawah.
Forum ini bukan sekadar agenda rutin tahunan, tetapi ruang strategis untuk merumuskan arah pembangunan yang relevan dengan kebutuhan dan potensi masyarakat setempat. Melalui proses partisipatif ini, nagari mampu menyusun prioritas yang akan menjadi dasar pembangunan daerah secara lebih terarah.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Kesenian Nagari pada 19 November 2025 tersebut memperlihatkan tingginya tingkat partisipasi masyarakat, mulai dari perangkat nagari, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, hingga unsur tokoh masyarakat.
Keterlibatan multi unsur ini menandai tumbuhnya kesadaran bahwa pembangunan tidak lagi dipandang sebagai urusan pemerintah semata, melainkan tanggung jawab kolektif demi kemajuan nagari.
Musrenbang pada dasarnya merupakan pintu masuk bagi masyarakat untuk menyampaikan kebutuhan riil mereka. Mulai dari infrastruktur dasar, pelayanan pendidikan dan kesehatan, hingga penguatan sektor ekonomi lokal, seluruh aspirasi dihimpun dan diselaraskan dengan arah pembangunan kecamatan serta kabupaten. Tahapan ini memastikan agar program pembangunan tidak berjalan secara tumpang tindih, melainkan saling mendukung.
Di nagari tersebut, berbagai isu strategis menjadi pembahasan utama. Infrastruktur jalan antarjorong yang vital bagi mobilitas masyarakat kembali menjadi prioritas. Begitu pula dengan kebutuhan peningkatan kualitas layanan pendidikan, terutama bagi satuan pendidikan dasar dan menengah, yang dipandang sebagai fondasi dalam membentuk generasi berkualitas dan berdaya saing.
Selain itu, sektor kesehatan keluarga juga mendapat perhatian. Dalam banyak nagari di Pesisir Selatan, akses layanan kesehatan masih menjadi tantangan, terutama bagi masyarakat di wilayah terluar. Karena itu, penguatan fasilitas dan tenaga kesehatan dipandang penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara merata.
Pembahasan terkait pengembangan ekonomi nagari juga menjadi fokus. Potensi pertanian dan perkebunan masih menjadi sektor unggulan yang menopang sebagian besar masyarakat. Melalui Musrenbang, usulan untuk optimalisasi lahan, peningkatan produktivitas, serta perluasan akses pasar menjadi bagian penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Pesisir Selatan sendiri dikenal memiliki bentang potensi ekonomi yang beragam, baik dari sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, hingga pariwisata. Dengan keberagaman ini, pembangunan berbasis nagari menjadi sangat relevan karena setiap nagari memiliki karakteristik ekonomi yang berbeda. Pendekatan berbasis potensi lokal memungkinkan pembangunan diarahkan sesuai kekuatan masing-masing wilayah.
Dalam konteks ini, peran Musrenbang adalah memastikan bahwa setiap potensi dapat dimaksimalkan melalui program yang tepat sasaran. Misalnya, nagari dengan potensi pertanian memerlukan dukungan infrastruktur irigasi, penyuluhan pertanian, dan akses ke teknologi pertanian modern. Sebaliknya, nagari yang memiliki potensi wisata membutuhkan strategi pengembangan destinasi, promosi, dan peningkatan kapasitas pelaku wisata lokal.
Pembangunan berbasis nagari juga menjadi bagian dari amanat peraturan daerah tentang perencanaan pembangunan. Prinsip pemerataan, pemberdayaan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi arah kebijakan Kabupaten Pesisir Selatan dalam memperkuat pembangunan dari tingkat paling bawah. Dengan demikian, Musrenbang bukan hanya forum penyampaian aspirasi, tetapi juga instrumen untuk memastikan keselarasan kebijakan antara nagari dan daerah.
Agar arah pembangunan tersebut dapat terwujud, proses perencanaan harus didukung oleh data yang akurat. Usulan yang berbasis analisis kebutuhan dan potensi memiliki peluang lebih besar masuk ke dalam rencana pembangunan kabupaten. Data yang kuat juga memudahkan proses evaluasi serta meminimalkan program yang tidak efektif atau tidak relevan.
Selain data, keberhasilan pembangunan juga ditentukan oleh pemberdayaan masyarakat. Program yang melibatkan masyarakat secara langsung cenderung lebih berhasil dan berkelanjutan karena menumbuhkan rasa memiliki. Oleh sebab itu, nagari didorong memperkuat kapasitas masyarakat melalui pelatihan, pembentukan kelompok usaha, hingga pemberdayaan perempuan dan generasi muda.
Penguatan generasi muda menjadi salah satu isu penting dalam Musrenbang maupun perencanaan daerah. Pesisir Selatan memiliki potensi demografis besar yang dapat menjadi modal utama pembangunan ekonomi. Dengan pendidikan yang baik, akses teknologi, serta kesempatan berwirausaha, generasi muda nagari dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Sementara itu, aspek kesehatan keluarga tetap menjadi prioritas pembangunan jangka panjang. Program kesehatan reproduksi, gizi keluarga, dan kampanye pencegahan penyakit perlu terus digalakkan untuk menciptakan masyarakat yang sehat. Masyarakat yang sehat adalah syarat utama untuk mencapai produktivitas dan daya saing.
Musrenbang juga memberikan ruang bagi nagari untuk mengidentifikasi tantangan pembangunan yang mungkin tidak terlihat di tingkat kabupaten. Tantangan seperti akses jalan, keterbatasan air bersih, minimnya fasilitas olahraga, hingga kurangnya sarana penunjang kreativitas pemuda seringkali baru muncul dalam diskusi tingkat nagari. Identifikasi ini penting agar pemerintah daerah dapat merumuskan solusi yang lebih tepat.
Pada akhirnya, pembangunan berbasis nagari merupakan strategi yang memungkinkan Kabupaten Pesisir Selatan membangun dari akar struktur sosialnya. Dengan mengutamakan kebutuhan nyata masyarakat dan memaksimalkan potensi lokal, pembangunan dapat berjalan lebih efektif, berkelanjutan, dan memberi dampak langsung kepada masyarakat.
Musrenbang di nagari tersebut menjadi contoh bagaimana kesadaran kolektif, perencanaan yang matang, dan kolaborasi antar unsur dapat menjadi landasan kuat dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkualitas. Jika pola ini terus diperkuat di seluruh nagari, Pesisir Selatan berpeluang besar menjadi daerah yang tidak hanya maju, tetapi juga mandiri dan berdaya saing.