• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Sinar Bahari dan Mimpi Besar Pesisir Selatan Mengolah Potensi Laut untuk Nagari Kanyang dan Nagari Sejahtera

19 November 2025

53 kali dibaca

Sinar Bahari dan Mimpi Besar Pesisir Selatan Mengolah Potensi Laut untuk Nagari Kanyang dan Nagari Sejahtera

Oleh: Yendi, S Sos

Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah di Sumatera Barat yang kaya akan sumber daya alam, khususnya potensi kelautan. Garis pantai yang membentang panjang, beragam jenis ikan pelagis, hingga peluang besar sektor budidaya menjadikan wilayah ini memiliki modal kuat untuk membangun ekonomi masyarakat pesisir. Namun kekayaan alam ini baru memberi manfaat optimal ketika dikelola secara kreatif, modern, dan berkelanjutan.

Salah satu langkah strategis yang tengah didorong pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan dan Pangan, saat ini adalah pengembangan inovasi Sinar Bahari, sebuah program diversifikasi olahan hasil perikanan. Program ini lahir dari kesadaran bahwa masyarakat pesisir tidak boleh hanya mengandalkan penjualan ikan mentah yang harganya fluktuatif dan sangat bergantung pada musim tangkap.

Melalui Sinar Bahari, pemerintah berupaya membangun ekosistem baru yang lebih tangguh dalam memanfaatkan potensi laut. Pendekatan ini sejalan dengan semangat Progul Nagari Kanyang dan Nagari Sejahtera yang digagas kepemimpinan Hendrajoni-Risnaldi Ibrahim, yakni menciptakan masyarakat yang kuat secara ekonomi dan mandiri dalam mengelola potensi lokal.

Kekuatan Sinar Bahari terletak pada kemampuan program ini mengubah hasil tangkapan menjadi produk bernilai tambah. Ikan yang biasanya dijual dalam kondisi segar kini dapat diolah menjadi abon, kerupuk, nugget ikan, hingga sambal khas pesisir. Produk-produk ini tidak hanya memiliki harga jual lebih tinggi, tetapi juga lebih tahan lama, sehingga memberi keuntungan yang stabil bagi pelaku usaha.

Diversifikasi olahan ikan juga membuka ruang baru bagi masyarakat, khususnya perempuan pesisir, untuk terlibat aktif dalam rantai ekonomi. Melalui pelatihan pengolahan, pengemasan modern, hingga pemasaran digital, kelompok masyarakat memperoleh keterampilan yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus memperluas pasar produk lokal.

Dalam konteks Nagari Kanyang-sebuah program unggulan yang menekankan pemberdayaan ekonomi berbasis potensi nagari—Sinar Bahari menjadi bukti nyata bahwa nagari mampu menjadi pusat kegiatan ekonomi yang kreatif. Ketika masyarakat diberi ruang, pelatihan, dan dukungan pemasaran, inovasi-inovasi lokal akan tumbuh dan melahirkan peluang kerja yang lebih luas.

Sementara itu, pada Progul Nagari Sejahtera yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, Sinar Bahari memberikan kontribusi melalui peningkatan pendapatan nelayan, penguatan UMKM, dan stabilitas ekonomi rumah tangga pesisir. Pendapatan keluarga nelayan tidak lagi hanya bergantung pada cuaca atau hasil tangkapan harian.

Program tersebut juga dirancang untuk menjawab tantangan yang selama ini membelenggu masyarakat pesisir, yakni ketergantungan tinggi terhadap musim. Ketika gelombang tinggi atau cuaca ekstrem melanda, nelayan sering kali tidak bisa melaut. Di sinilah pentingnya alternatif pendapatan yang lebih stabil melalui industri olahan ikan.

Di lapangan, pelaksanaan Sinar Bahari tidak hanya mengandalkan pelatihan teknis. Pemerintah juga membangun kemitraan dengan kelompok nelayan, UMKM, serta berbagai lembaga pendukung agar rantai distribusi dan pemasaran menjadi lebih kuat. Kolaborasi ini membuat produk lokal semakin mudah dikenali dan diterima oleh konsumen luar daerah.

Sinar Bahari juga memperkenalkan pendekatan pemasaran digital sebagai bagian dari strategi peningkatan daya saing. Dengan memanfaatkan platform media sosial dan e-commerce, pelaku UMKM bisa menjual produk mereka tanpa batasan geografis. Langkah ini membuka kesempatan baru, terutama bagi generasi muda pesisir untuk terjun dalam ekonomi kreatif berbasis laut.

Keberhasilan program ini tidak terlepas dari upaya membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengolah potensi lokal dengan lebih visioner. Selama ini, sebagian besar ikan dijual dalam bentuk mentah, padahal nilai ekonominya bisa dilipatgandakan jika diolah dengan inovasi yang tepat. Perubahan cara pandang inilah yang menjadi fondasi utama Sinar Bahari.

Sinar Bahari juga membuktikan bahwa potensi kelautan bukan hanya tentang banyaknya ikan di laut, tetapi tentang bagaimana masyarakat memaksimalkan nilai ekonominya. Ketika keterampilan dan teknologi modern disatukan, potensi tersebut berubah menjadi sumber kesejahteraan jangka panjang.

Ke depan, pemerintah daerah berencana memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak nagari. Langkah ini diarahkan agar seluruh wilayah pesisir dapat merasakan manfaat yang sama, dan tidak hanya terpusat pada daerah tertentu. Semakin banyak nagari yang terlibat, semakin kuat pula fondasi ekonomi masyarakat Pesisir Selatan.

Dalam visi jangka panjang Progul Hendrajoni–Risnaldi Ibrahim, penguatan ekonomi berbasis kelautan menjadi salah satu pilar utama. Sinar Bahari menjadi simbol bahwa program pembangunan tidak harus dimulai dari proyek besar, tetapi dari pemberdayaan yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat.

Dengan sinergi antara potensi alam, kecakapan masyarakat, dan dukungan pemerintah, Pesisir Selatan memiliki peluang besar untuk menjadi daerah pelopor industri olahan perikanan di Sumatera Barat. Jika langkah-langkah ini terus dipertahankan, Nagari Sejahtera bukan lagi sekadar visi, tetapi sebuah kenyataan yang dapat dirasakan masyarakat.

Pada akhirnya, Sinar Bahari menggambarkan bahwa kesejahteraan bukan hanya tentang meningkatkan produksi, tetapi tentang kemampuan daerah mengubah sumber daya alam menjadi sumber ekonomi kreatif dan berkelanjutan. Di sinilah kekuatan Pesisir Selatan, laut yang kaya, masyarakat yang tangguh, dan pemerintah yang hadir mendorong lahirnya inovasi di setiap nagari.