Pesisir Selatan--Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) terus memperkuat sektor kelautan melalui inovasi Sinar Bahari, sebuah program diversifikasi olahan hasil perikanan yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.
Program ini menjadi upaya strategis pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan sekaligus membuka peluang usaha baru bagi nelayan dan keluarga mereka.
Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Pessel, Afriman Julta, ketika dihubungi Rabu (19/11-2025) menyampaikan bahwa potensi kelautan Pesisir Selatan sangat besar sehingga harus diolah secara kreatif dan berkelanjutan.
"Potensi perikanan kita luar biasa, mulai dari ikan pelagis hingga budidaya. Dengan inovasi Sinar Bahari, kami ingin memastikan potensi ini benar-benar memberi nilai tambah bagi masyarakat," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa diversifikasi produk olahan menjadi salah satu cara paling efektif untuk mendorong ekonomi masyarakat pesisir agar tidak bergantung pada musim tangkap.
Menurut Afriman, pemanfaatan potensi kelautan tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada pengolahan pascapanen. Ia menjelaskan bahwa selama ini sebagian besar hasil tangkapan hanya dijual dalam bentuk mentah, sehingga harga jualnya relatif rendah dan rentan terhadap fluktuasi pasar.
Melalui Sinar Bahari, pemerintah ingin membentuk ekosistem baru yang mampu memperkuat rantai nilai sektor perikanan.
Program Sinar Bahari mengajarkan kelompok masyarakat pesisir mengolah ikan menjadi produk bernilai tinggi seperti abon ikan, kerupuk ikan, nugget ikan, hingga sambal ikan khas pesisir.
Produk-produk ini tidak hanya tahan lama, tetapi juga memiliki pasar yang luas, baik lokal maupun luar daerah, sehingga membuka peluang ekonomi baru bagi para pelaku UMKM.
Selain pengolahan, program ini juga melatih masyarakat, khususnya perempuan pesisir dalam pengemasan modern dan pemasaran digital. Pelatihan tersebut dirancang agar produk olahan ikan Pesisir Selatan memiliki daya saing lebih tinggi dan bisa menembus pasar e-commerce, toko oleh-oleh, hingga industri kuliner.
Dengan hadirnya inovasi Sinar Bahari, pemerintah berharap masyarakat tidak lagi bergantung sepenuhnya pada hasil tangkapan laut. Sumber pendapatan baru yang lebih stabil diharapkan mampu mengurangi tingkat kerentanan ekonomi nelayan selama musim paceklik maupun cuaca ekstrem.
Afriman menilai, keberhasilan program ini terletak pada kolaborasi antara pemerintah daerah, kelompok nelayan, dan pelaku UMKM.
Ia optimistis bahwa sinergi tersebut akan menjadi model pembangunan ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal yang inklusif dan berkeadilan.
Ke depan, pemerintah daerah akan memperluas jangkauan Sinar Bahari ke lebih banyak nagari. Harapannya, Pesisir Selatan tidak hanya dikenal sebagai daerah kaya potensi kelautan, tetapi juga sebagai pusat inovasi olahan perikanan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.