• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Nagari Koto VIII Pelangai Budidaya Lele dan Bawang Merah

24 Juli 2022

470 kali dibaca

Nagari Koto VIII Pelangai Budidaya Lele dan Bawang Merah

Pesisir Selatan - Pemerintah Nagari Koto VIII Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, menjalankan program ketahanan pangan budidaya Ikan Lele dan komoditas Bawang Merah sebagai wujud kongkrit dalam upaya menjaga ketersediaan pangan melalui bidang pemberdayaan masyarakat.

Kasi Pemerintahan Nagari Koto VIII Pelangai, Bhatma Adrison Putra mengatakan, tujuan itu dilakukannya budidaya Ikan Lele dan komoditas Bawang Merah oleh nagari, agar masyarakat bisa memanfaatkan secara berkelanjutan sebagai upaya meningkatkan ekonomi dalam pengadaan budidaya dan komoditas baru di nagari setempat.

"Biasanya masyarakat hanya cenderung bercocok tanam padi dan jagung saja. Sekarang kami upayakan budidaya Ikan Lele dan Bawang Merah ini. Sehingga diharapkan kedepannya bisa meningkatkan penghasilan masyarakat nagari sesuai dengan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat," ucap Bhatma Adrison, Sabtu (23/7/).

Sebab, kata dia, dengan adanya program ketahanan pangan budidaya Ikan Lele dan Bawang Merah di Nagari Koto VIII Pelangai, maka diharapkan bisa menjadi percontohan bagi masyarakat yang ada di nagari lain, agar turut serta melaksanakan kegiatan tersebut.

"Kami berharap agar masyarakat di nagari ini bisa terpancing untuk mengembangkan budidaya dan komoditas ini kedepannya. Tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan jiwa kewirausahaan masyarakat dalam menciptakan peluang usaha baru. Selain itu, kami juga memprioritaskan masyarakat kurang mampu yang belum tersentuh bantuan pemerintah sekalipun. Bahkan, sebagian kecilnya juga dilibatkan generasi muda," katanya.

Ia menjelaskan, untuk Nagari Koto VIII Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, kegiatan tersebut sudah berjalan di Kampung Koto VIII Hilia dan Koto VIII Mudiak. Adapun sebagai peserta yang bergabung dalam budidaya Ikan Lele terdiri dari 30 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sementara untuk komoditas Bawang Merah 20 KPM.

"Seluruh biaya dalam program ini ditanggung sepenuhnya oleh nagari. Sementara untuk anggaran yang dikucurkan dalam program ini sebesar Rp209 juta hingga panen. Termasuk juga biaya-biaya pelatihan dan mendatangkan narasumber," ujarnya.

Sementara itu, Wali Nagari Koto VIII Pelangai Syafridul menjelaskan, secara keseluruhan anggaran yang masuk ke nagari pada tahun 2022 lebih kurang sebesar Rp1.366 miliar. Dengan rincian Rp945 juta dana desa (DD) dan Rp421 juta anggaran dana desa (ADD).

"DD kami fokuskan untuk program ketahanan pangan, pembuatan peta nagari, program data penduduk Sustainable Development Goals (SDGS), pembuatan jamban/MCK bagi masyarakat kurang mampu, siaga Covid-19, dan pembayaran gaji kader TPA, TSA, dan TK. Sementara ADD untuk membayar gaji perangkat, Bamus, tenaga honor, dan operasional kantor,"timpalnya.