• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Narcissistic Personality Disorder (NPD)

03 Oktober 2025

35 kali dibaca

Narcissistic Personality Disorder (NPD)

Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik adalah kondisi psikologis yang memengaruhi cara seseorang melihat dirinya sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Penderita NPD sering kali memiliki perasaan unggul, kebutuhan berlebihan untuk dikagumi, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Meskipun mereka mungkin tampak percaya diri dan penuh gairah, mereka cenderung memiliki rasa harga diri yang rapuh dan sangat tergantung pada pengakuan luar.

Apa Itu Narcissistic Personality Disorder?

Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang memiliki perasaan yang sangat berlebihan tentang seberapa penting dirinya, sering kali disertai dengan kebutuhan yang tak terpuaskan untuk mendapatkan perhatian, pujian, dan penghargaan dari orang lain. Mereka sering merasa lebih unggul daripada orang lain dan merasa berhak untuk mendapatkan perlakuan khusus. NPD termasuk dalam kategori gangguan kepribadian, yang berarti pola perilaku yang tidak fleksibel dan berlangsung dalam jangka panjang.

Pada dasarnya, orang dengan NPD memiliki pandangan yang sangat terdistorsi tentang diri mereka sendiri. Mereka tidak hanya mencari pujian, tetapi juga sering merasa cemas atau marah ketika tidak mendapatkan perhatian yang mereka anggap layak. Mereka juga sering merasa bahwa orang lain tidak dapat memahami atau menghargai betapa luar biasanya mereka.

Gejala Narcissistic Personality Disorder

Untuk mendiagnosis seseorang dengan NPD, gejalanya harus memenuhi beberapa kriteria tertentu yang ditetapkan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Beberapa gejala umum yang dapat mengindikasikan NPD antara lain:

  1. Perasaan Kelebihan Diri: Penderita NPD merasa dirinya lebih unggul dari orang lain. Mereka mungkin menganggap diri mereka sebagai individu yang sangat berbakat atau istimewa dan hanya dapat berhubungan dengan orang-orang yang mereka anggap setara atau lebih tinggi.
  2. Kebutuhan Berlebihan untuk Dikagumi: Mereka cenderung mencari perhatian dan pujian dari orang lain. Tidak mendapat perhatian yang cukup bisa menimbulkan frustrasi atau kemarahan pada penderita NPD.
  3. Kurangnya Empati: Salah satu ciri khas NPD adalah ketidakmampuan untuk memahami atau merasakan perasaan orang lain. Penderita NPD cenderung lebih fokus pada diri mereka sendiri dan kurang memperhatikan kebutuhan atau perasaan orang lain.
  4. Eksploitasi Hubungan: Mereka sering memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Dalam hubungan pribadi atau profesional, mereka cenderung hanya melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
  5. Perasaan Hak Istimewa: Penderita NPD merasa mereka berhak mendapatkan perlakuan khusus, perhatian ekstra, atau sumber daya tertentu tanpa harus melakukan upaya yang sebanding.
  6. Iri Hati atau Percaya Orang Lain Iri pada Mereka: Orang dengan NPD sering merasa iri terhadap orang lain yang mereka anggap lebih sukses atau lebih dihormati. Mereka juga cenderung percaya bahwa orang lain iri terhadap mereka.
  7. Perilaku Sombong atau Arogansi: Penderita NPD sering kali menunjukkan sikap atau perilaku yang sangat arogan dan merendahkan orang lain.

Penyebab Narcissistic Personality Disorder

Seperti banyak gangguan kepribadian lainnya, penyebab pasti dari Narcissistic Personality Disorder belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ahli menyarankan bahwa beberapa faktor mungkin berperan dalam berkembangnya gangguan ini, termasuk faktor genetika, lingkungan, dan psikologis. Beberapa kemungkinan penyebab NPD antara lain:

  1. Faktor Genetik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa NPD bisa diturunkan dalam keluarga. Anak-anak yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin lebih berisiko mengembangkan gangguan yang sama.
  2. Pengalaman Masa Kecil: Trauma masa kecil, seperti pengabaian emosional atau perlakuan yang tidak adil, bisa berkontribusi pada perkembangan NPD. Sebaliknya, anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang terlalu memanjakan atau memberikan pujian berlebihan tanpa dasar yang jelas juga berisiko.
  3. Pola Pengasuhan yang Tidak Seimbang: Orangtua yang terlalu kritis atau sebaliknya, terlalu memanjakan, dapat membentuk pandangan yang tidak realistis tentang diri anak. Kekurangan perhatian atau kasih sayang yang cukup dapat mengarah pada kebutuhan untuk mencari perhatian eksternal yang berlebihan.
  4. Faktor Lingkungan Sosial dan Budaya: Dalam budaya yang sangat menekankan kesuksesan pribadi, penampilan, dan status sosial, seseorang mungkin merasa tertekan untuk membangun identitas narsistik sebagai respons terhadap harapan-harapan eksternal.

Penanganan Narcissistic Personality Disorder

Menghadapi dan mengobati NPD bisa sangat sulit, baik bagi penderita maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Orang dengan gangguan ini seringkali tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah atau cenderung menolak untuk mencari bantuan karena mereka merasa tidak ada yang salah dengan diri mereka. Namun, dengan dukungan yang tepat, penderita NPD dapat belajar untuk mengelola gejala-gejalanya dan membangun hubungan yang lebih sehat. Beberapa pendekatan yang digunakan dalam penanganan NPD meliputi:

  1. Psikoterapi (Terapi Percakapan): Psikoterapi adalah pengobatan utama untuk NPD. Terapi ini bertujuan untuk membantu individu memahami pola pikir dan perilaku mereka, serta memberikan alat untuk mengubah cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Terapi kognitif-perilaku sering digunakan untuk membantu penderita NPD menantang pikiran dan keyakinan yang tidak realistis tentang diri mereka sendiri dan orang lain.
  2. Terapi Pemrosesan Emosi: Mengingat kurangnya empati yang sering dimiliki oleh penderita NPD, terapi yang berfokus pada peningkatan kemampuan untuk merasakan dan menghargai perasaan orang lain bisa sangat membantu.
  3. Pengobatan untuk Gejala Lain: Jika seseorang dengan NPD juga mengalami gejala depresi, kecemasan, atau gangguan mood lainnya, dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu mengatasi gejala tersebut.
  4. Dukungan Sosial: Terlibat dalam kelompok dukungan atau memiliki hubungan yang sehat dengan keluarga dan teman-teman yang memahami kondisi tersebut bisa sangat bermanfaat. Orang yang mendukung penderita NPD harus belajar cara berinteraksi dengan mereka secara sehat, sambil tetap menetapkan batasan yang jelas.

Narcissistic Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian kompleks yang dapat memengaruhi cara seseorang menjalani kehidupan dan berhubungan dengan orang lain. Meskipun tampaknya percaya diri dan penuh gairah, penderita NPD sering kali memiliki rasa harga diri yang rapuh dan sangat bergantung pada pengakuan eksternal. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, NPD dapat menyebabkan masalah yang signifikan dalam hubungan pribadi dan profesional. Namun, dengan terapi dan dukungan yang tepat, penderita NPD dapat belajar untuk mengelola gejalanya dan membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih memuaskan.