Painan, Mei - Nelayan Kabupaten Pesisir Selatan, hingga kini baru mampu “mengeksploitasi†(memproduksi) perikanan laut sekitar 13,7 ribu ton per tahun dari sebanyak 95 ribu ton potensi yang dimiliki kabupaten itu per tahun.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pesisir Selatan Yozky Wandri di Painan, mengatakan minimnya produksi ikan yang dihasilkan nelayan kabupaten itu disebabkan oleh banyaknya persoalan yang dihadapi nelayan.
Persoalan tersebut antara lain keterbatasan modal dan sumber daya manusia (SDM) dan masih kurangnya peralatan yang dibutuhkan nelayan untuk melaut.
“Untuk mengeksploitasi komoditi perikanan laut yang ada sangat diperlukan modal dan SDM yang andal. Saat ini hal itu bukan berarti tidak ada dimiliki kabupaten ini, namun jumlahnya masih sangat terbatas, “ katanya.
Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah yang berpotensial sebagai pemasok komoditi perikanan laut di Sumbar dan provinsi tetangga lainnya. Namun dari sekian banyak Komoditi perikanan yang ada di kabupaten itu baru sebagian kecil saja yang dapat di eksploitasi.
Garis pantai yang dimiliki Pesisir Selatan yakni sepanjang 234 kilometer, memanjang dari utara ke selatan. Berbagai jenis ikan seperti tuna, kerapu, madang, kakap, hiyu, selar, kembung, tembang, tenggiri, tongkol, ayam-ayam dan lainnya ada di laut tersebut.
Untuk mengeksploitasi ikan-ikan tersebut hingga kini masih banyak nelayan yang menggunakan alat tangkap tradisional seadanya seperti sampan (perahu kecil tanpa motor) sehingga disamping menguras tenaga para nelayan, peralatan yang serba manual tersebut juga sangat berdampak terhadap minimnya hasil tangkapan.
Sebagai salah satu daerah pemasok ikan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan, pemkab setempat terus melakukan berbagai terebosan sebagai upaya agar mampu menjawab semua persoalan tersebut.
Diantara upaya itu memberikan peluang bagi nelayan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha dari sektor perbankan yakni pada Bank Pembangunan Rakyat (BPR) Samudera. Bank itu adalah milik pemkab setempat yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Prikanan setempat. (04)