Pesisir Selatan--Pemerintah daerah kabupaten (Pemdakab) Pesisir Selatan (Pessel), terus melakukan pemerataan penempatan tenaga bidan hingga ke daerah terpencil. Upaya itu dilakukan guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Satria Wibawa mengatakan Sabtu (10/8) bahwa bidan memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Agar bisa menjangkau semua masyarakat hingga ke daerah terpencil sekalipun, maka pihaknya melakukan pemerataan penempatan.
Pemerataan tenaga bidan hingga kepelosok daerah terpencil ini, akan terus dilakukan agar semua masyarakat bisa tersentuh oleh pelayanan kesehatan.
"Langkah ini juga memberikan keuntungan bagi masyarakat dalam meningkatkan sosialisasi kesehatan terhadap ibu hamil, ibu menyusui dan bayi dalam menekan kematian ibu melahirkan dan kematian bayi," katanya.
Ditambahkan bahwa saat ini jumlah tenaga bidan di daerah itu sudah mencapai 738 orang. Sedangkan tenaga perawat sebanyak 508 orang dan Dokter umum sebanyak 45 orang pula.
"Para dokter, bidan dan tenaga keperawatan ini, memberikan pelayanan kepada masyarakat pada 36 sarana kesehatan yang terdiri dari 8 Puskesmas berjalan, 12 unit Puskesmas rawatan, 18 Puskesmas keliling, 91 unit Pustu, 652 Posyandu, 284 Polindes, serta 1 unit Rumah Sakit," jelasnya.
Diharapkannya melalui ketersediaan tanaga medis beserta sarana pendukung itu, upaya Pessel untuk meningkatkan derajat kesehatan bisa lebih maksimal lagi di masa datang.
"Walau dari jumlah itu masih dibutuhkan kekurangan-kekuranganya agar pelayanan masyarakat pada 15 kecamatan yang ada lebih maksimal lagi. Namun bisa dilakukan secara bertahap," katanya.
Diungkapkannya bahwa daerah itu memang sangat serius mengejar target penurunan angka kematian bayi menjadi 13 per 1.000 kelahiran hidup dan terget penurunan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. (05)