Painan, Maret ----
Pemerintah menganggarkan dana alokasi khusus (DAK) untuk menekan angka kelahiran bayi melalui program keluarga berencana (KB) Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak Rp1 miliar tahun 2012. Kita dapat DAK untuk KB dari Pemerintah Pusat Rp900,17 juta tambah dana pendamping dari APBD kabupaten 10 persen. Dana itu akan kita manfaatkan untuk tujuh kegiatan di bidang KB, kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Nagari KB dan Perempuan, Pesisir Selatan Mawardi Roska di Painan, kemarin.
Ketujuh kegiatan tersebut berbentuk fisik yakni pembangunan balai penyuluhan KB di tiga kecamatan, pengadaan komputerisasi atau Laptop bagi petugas KB lapangan dan penyuluh KB yang bertugas di kecamatan. Dengan bantuan DAK ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan berbagai alat kontrasepsi (akseptor KB) dalam menekan angka kelahiran dari pelayanan maksimal yang diberikan petugas di lapangan.
Hingga akhir tahun 2011, pencapaian angka jumlah komulatif peserta KB baru melebihi dari target yang ditetapkan. Dari target peserta tahun itu 17.097 pasangan usia subur (PUS), terialisasi sebesar 17.836 PUS atau mencapai 104,32 persen dari target yang ditetapkan.
Peserta tersebar di 12 kecamatan yang ada. Angka tertinggi peserta KB baru tahun itu terdapat di kecamatan Sutera yakni 2.022 PUS, disusul Lengayang sebanyak 1.912 PUS, IV Jurai 1.764 PUS, pada urutan empat terbanyak kecamatan Koto XI Tarusan dengan peserta KB baru 1.709 PUS. Akseptor yang digunakan peserta KB baru tahun itu IUD, MOW, MOP, Implant, Suntikan, PIL dan Kondom. Akseptor terbanyak digunakan peserta adalah suntikan yakni 10.059 sedangkan PIL 4.265 dan Implant 2.984.
Mawardi Roska menyebutkan, hingga kini partisipasi kaum ibu sebagai peserta KB baru terbanyak. Dari 17.836 peserta KB baru tahun 2011, hanya 234 yang tercatat dari kaum bapak selebihnya kaum ibu. "Dari 234 peserta KB pria yang tersebar di 12 kecamatan, IV Jurai terbanyak yakni 85 orang, di IV Nagari Bayang Utara sebanyak 23 peserta, sementara di Koto XI Tarusan tidak ada peserta KB baru pria," kata Mawardi Roska.
Pencapaian KB baru melebihi terget yang ditetapkan itu, kata Mawardi, berkat kerja keras semua keras semua pihak mulai kabupaten hingga kecamatan di daerah itu dalam merealisasikan kontrak kerja program (KKP). Selain itu kesadaran masyarakat, khususnya PUS untuk menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dalam mengatur angka kelahiran anak.(04)Â