Pesisir Selatan-Pemerintah nagari diminta menyelaraskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari (RPJMN) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Keselarasan antara RPJMN dengan RPJMD sangat penting dalam percepatan pembangunan nagari dan kabupaten. Jangan sampai terjadi tumpang tindih," kata Bupati Rusma Yul Anwar saat menghadiri pelantikan walinagari Amping Parak, Kamis (5/8).
Dikatakan, untuk 5 tahun ke depan, pemerintah daerah fokus pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Apalagi nagari adalah ujung tombak pembangunan.
"Jadi, fokus pada sektor pendidikan, kesehatan dan pendapatan per kapita sebagai indikator pembentuk IPM,” tegas bupati.
Disebutkan, untuk sektor pendidikan, pemerintah daerah akan memacu angka rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Peningkatan sarana serta prasarana pendidikan.
Meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik. Saat ini, indeks angka harapan lama sekolah di Pesisir Selatan berada di angka 13.32.
Hingga 2026, lanjut bupati pemerintah daerah menargetkan indeks harapan lama sekolah mencapai 14.32. Dengan demikian, posisi Pesisir Selatan berada pada 5 besar dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Pada sektor kesehatan, pemerintah daerah fokus pada penyiapan sarana dan prasarana kesehatan. Pemberdayaan tenaga kesehatan di tingkat Puskesmas. Sebab, Puskesmas merupakan basis dasar pelayanan kesehatan masyarakat.
Kemudian menambah jumlah tenaga medis, khususnya dokter spesialis di kecamatan. “Karena Puskesmas itu bersentuhan langsung dengan warga. Mereka yang paling tau kondisi kesehatan masyarakat,” terang bupati.
Sedangkan untuk peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat, pemerintah daerah fokus pada pengembangan potensi lokal. Penyumbang tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi Pesisir Selatan adalah sektor primer seperti pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan.
Karena itu, ulas bupati, pemerintah daerah dalam RPJMD 2021-2026 telah menyusun berbagai langkah strategis dalam mencapai target. Dari sisi hulu, peningkatan penggunaan bibit unggul dan ketersediaan pupuk bagi petani.
Dari sisi hilir, memacu pemberian nilai tambah sektor pertanian. Selama ini, olahan hasil pertanian masih minim, sehingga belum memberikan nilai tambah. Dengan adanya nilai tambah produk pertanian, diharapkan nilai tukar petani menjadi naik.
Upaya sekaligus sebagai langkah konkrit dalam mencetak 1.000 wirausaha muda dalam rentang waktu 5 tahun ke depan. Daerah yang maju adalah daerah dengan jumlah wira usaha yang tinggi.
Untuk itu, bupati mengaku dirinya dan wakil bupati meminta perangkat dinas bidang ekonomi untuk melakukan pemetaan potensi dan jumlah tenaga kerja di masing-masing dinas.
“Lebih dari itu, dalam visi-misi 5 tahun ke depan pemerintah daerah juga bakal menjadikan nagari sebagai fokus pembangunan. Sesuai Nawa Cita Presiden, membangun mulai dari pinggir,” jelas bupati. (03)