Painan, Mei 2014 ----
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan perluas bangunan dermaga di kawasan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Kambang, Kecamatan Lengayang. Saat ini fokus pengembangan adalah peningkatan fasilitas pada dermaga.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pessel Yoski Wandri Jumat (8/5) di Painan menyebutkan, saat ini pelaksana kegiatan pembangunan telah memulai kegiatan di PPI Kambang. Bangunan dermaka yang semula hanya sederhana maka kini akan dibangun lebih besar.
"Tujuannya agar kapal yang ada merapat di dermaga PPI Kambang dapat berlabuh dengan nyaman. Selama ini memang dengan kondisi dermaga yang masih relatif kecil itu menyebabkan kapal yang menyandar terbatas," katanya menjelaskan.
Bahkan menurutnya tingginya minat nelayan untuk melabuhkan kapalnya disini malah ada kapal yang harus antre untuk bisa menyandar dan mendaratkan ikan. Peningkatan dermaga itu juga untuk mengurangi munculnya dermaga bayangan di kawasan PPI Kambang.
"Jika dermaga terlalu kecil sementara kapal relatif banyak bisa mendorong munculnya dermaga banyangan dikawasan itu. Bila itu terjadi bisa dipastikan nelayan bisa alami kerugian karena biaya bongkar muat akan menjadi tinggi. Dilain pihak, pemerintah juga akan sulit melakukan pemantauan dan pembinaan," katanya lagi.
PPI Kambang memiliki sejumlah fasilitas yang telah dapat dimanfaatkan masyarakat. Selain itu, sejumlah fasilitas lain juga akan dibangun.
Yoski mengatakan, fasilitas yang telah ada adalah Tempat Pelelangan Ikan (TPI). TPI berada dalam kawasan PPI Kambang dengan bangunan yang cukup untuk menampung pedagang dan nelayan. TPI tersebut telah difungsikan semenjak beberpa tahun lalu. Berbagai jenis ikan telah diperdagangkan secara sah dan legal disini.
"Lalu yang kedua fasilitas penunjang PPI adalah Ruang pendingin (Coldstorage) PPI Kambang, Kecamatan Lengayang berfungsi membantu nelayan untuk menjaga kestabilan harga ikan di pasaran. Disaat produksi berlimpah dan harga murah, maka nelayan dapat menyimpan sementara ikan mereka di coldstorage PPI Kambang," katanya. "Nanti kapal kapal yang merapat disini dapat pelayanan service mesin kapal dan lainnya melalui fasilitas ini," katanya.
Fasilitas ketiga adalah pabrik es. Pabrik es disini memiliki kemampuan produksi sebsar 200 batang es balok. Jumlah ini dapat membantu para nelayan untuk memenuhi kebutuhan es. Meski jumlahnya masih kecil, setidaknya dapat membantu nelayan yang kapalnya merapat disini.
Lalu fasilitas selanjutnya adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang terletak dekat pelabuhan kapal atau dermaga. Posisinya sengaja dekat dari pelabuhan agar nelayan mudah melakukan pengisian bahan bakar. "SPBN disini pengelolaannya diserahkan kepada koperasi," ungkapnya lagi.(09)