• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

15 Januari 2012

726 kali dibaca

Pemkab Pessel Anugerahi Pangkat Anumerta Tiga Korban Kecelakaan Sitinjau Lauik

Painan, Januari ----

Tiga PNS Pesisir Selatan, korban tewas kecelakaan Bukit Sitinjau Laut 5 Januari lalu dianugerahi kenaikan pangkat anumerta oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit di Painan Sabtu mengatakan, tiga PNS tersebut dinaikan pangkatnya setingkat dari semula, karena mereka meninggal dalam menjalankan tugas sebagai PNS di lingkungan pemerintah kabupaten setempat.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 99 Tahun 2000 jo (junto) PP nomor 12 Tahun 2002 tentang kenaikan pangkat PNS, pasal 22 menyatakan, bagi PNS yang meninggal dunia dalam menjalankan tugas dan kewajibannya diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggi. Ketiganya meninggal dunia tengah menjalankan tugas mendampingi kelompok tani untuk melakukan studi banding ke Sawahlunto dan Sijunjung karena mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan,  kata Nasrul Abit.

Mereka, Pitriani S Pt (47) merupakan seorang Kepala Seksi (Kasi) di tempat bertugasnya dengan pangkat Penata (III c) diberikan kenaikan pangkat menjadi Penata tingkat I (III d). Aligusni kelahiran tahun 1976 dengan pangkat semula Penata Muda Tingkat I (III b) dinaikan menjadi Penata (III c) dan Hasmorizal S Pt yang merupakan Alumni Fakultas Peternakan Unand yang lahir tahun 1977 itu dari pangkat semula Penata Muda (III a) dinaikan menjadi Penata Muda Tingkat I (III b).

Nasrul Abit menyebutkan, ketiga PNS tersebut adalah penumpang mobil Avanza bersama empat rekan sekantornya dalam mendampingi kelompok peternak dari kabupaten itu dalam melakukan studi banding ke Sawahlunto dan Sijunjung. Empat orang tersebut mengalami luka-luka dan patah tulang. Berangkat dari Pesisir Selatan, PNS yang bertugas di Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan kabupaten itu menaiki satu mobil Avanza warna hitam yang disopiri Herman Jusa dan enam penumpang.

Keenam itu yakni Pitriani (47), Ali Gusni (35), Hasmorizal (34), Wendrizal (32), Zulmaidi dan Afebrinita. Tidak saja itu, tiga mobil lainnya juga satu rombongan yang berisi masing-masingnya anggota kelompok peternak. Tiga mobil tersebut selalu berdampingan dan dikomandoi mobil Avanza warna hitam yang ditumpangi tujuh PNS tersebut, termasuk sopir.

Namun malang, tepatnya di KM 24 jalan raya Padang-Solok atau kelok S bukit Sitinjau Lauik Kota Padang, mobil Avanza warna hitam tersebut bertemu dengan mobil tanki pembawa CPO sawit. Mobil itu datang dari arah berlawanan atau dari Solok. Diduga rem blong, mobil itu langsung menabrak dan menyeret mobil Avanza yang disetiri Herman Juza ke jurang yang dalam.

Akibatnya tiga penumpang tewas ditempat kejadian dan empat lainnya termasuk sopir mengalami luka-luka dan patah tulang. Tiga penumpang tewas telah dimakamkan di pemakaman keluarga masing-masing di Pesisir Selatan. Sementara empat lainnya yang mengalami luka dan patah tulang, satu orang diantaranya Wendrizal telah dibolehkan pulang oleh dokter Jumat (6/1) setelah sempat dirawat satu hari di Rumah Sakit M Jamil Padang.  Tiga lainnya mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit itu karena luka dan patah tulang yang dideritanya masih membutuhkan penanganan oleh tim medis.(04