Painan, Maret ----
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan mengarahkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung aktifitas kegiatan ekonomi yang nantinya diharapkan bermuara kepada peningkatan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini indikator keberhasilan pembangunan jalan dan jembatan sangat ditentukan antara lain oleh kelancaran arus barang dan mobilitas penduduk dalam menjangkau wilayah, kata Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit ketika dihubungi di Painan kemarin.
Dalam rangka memberikan pelayanan umum kepada masyarakat di bidang jalan dan jembatan, Pemkab selalu berupaya meningkatkan kondisi jalan yang ada, memelihara dan membangun jalan baru untuk membuka daerah terisolir
Dari pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang dilakukan selama ini, maka dapat diketahui, sejak dua tahun terakhir hasil yang dicapai, jalan dengan kondisi baik sepanjang 651,09 kilometer dan kondisi sedang sepanjang 635,3 kilometer.
Prioritas pembangunan jalan dan jembatan dimaksudkan antara lain untuk menunjang pengembangan parawisata, peningkatan askes ke sentra-sentra produksi pertanian, peternakan dan pekerbunan, lokasi transmigrasi serta lokasi pemasaran.
Kata Nasrul Abit, sejak dua tahun terakhir Pemkab telah melaksanakan 15 program dan 98 kegiatan bidang jalan dan jembatan dengan capaian realisasi fisik 100 persen dan keuangan 93,80 persen. Sementara bidang sumberdaya air, diupayakan produksi dan produktivitas pertanian padi meningkat. Dalam hal ini dilaksanakan lima program dan 28 kegiatan dengan realisasi fisik 100 persen dan keuangan 98,30 persen. Areal persawahan yang dapat dialiri jaringan irigasi hampir mencapai 50 ribu hektare.
Selain itu, sejak tahun itu juga, Pemerintah kabupaten juga berhasil menjadikan sekitar 2 ribuan hektar areal persahawan yang selama ini tidur (terlantar), kemudian dapat dimanfaatkan sebagai lahan produktif dengan membuka lahan sawah baru. Tahun ini Pemkab setempat juga akan mencetak sawah baru 1.000 hektar guna meningkatkan luas lahan produktif di kabupaten itu.
Nasrul Abit mengatakan, untuk melakukan pemerataan pembangunan di wilayah itu, Pemerintah kabupaten setempat melakukan penjaringan informasi dan data yang akurat dari lapangan atau masyarakat di setiap kecamatan hingga nagari (desa adat) melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang). Kita sangat membutuhkan data yang akurat dari bawah, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat direncanakan sesuai kebutuhan masing-masing daerah, kata Nasrul Abit.
Keakuratan data tersebut, sebutnya, akan berpengaruh terhadap penyusunan perencanaan pembangunan yang akhirnya juga akan berakibat terhadap pelaksanaan pembangunan.(04)Â