• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

27 April 2012

490 kali dibaca

PEMKAB PESSEL DIMINTA TERTIBKAN WARNET

Painan, April ----

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pesisir Selatan, minta pemerintah kabupaten setempat dan pihak berwenang lainnya untuk tidak memberikan izin dan merazia warung internet (Warnet) yang membiarkan anak-anak (anak usia sekolah) membuka situs porno.

Kita berharap pemerintah setempat agar segera mengambil tindakan terhadap pemilik Warnet yang bandel karena membiarkan anak sekolah membuka situs-situs yang bisa merusak mental tersebut. Jangan tunggu korban berjatuhan, baru tindakan itu diambil,  kata Pengurus MUI Kabupaten Pesisir Selatan, Revonalisman di Painan, kemarin.

Ia mengkhawatirkan jika pornografi tidak diberantas mulai sejak dini maka beberapa tahun ke depan akan tumbuh generasi-generasi bermental tidak baik.  Menurut ia, dampak negatif pornografi lebih membahayakan dibanding narkoba karena bisa menimbulkan bermacam perbuatan yang tercela dan timbulnya penyakit masyarakat yang lebih susah untuk disembuhkan.

Otak mereka yang sudah candu pornografi sudah mengalami kerusakan yang sangat fatal. Otak pecandu pornografi itu bodoh-bodoh, ujar ia. Bagi mereka yang telah kecanduan dengan pornografi, maka dengan mudahnya melakukan perbuatan tercela seperti pemerkosaan, perampokan dan perbuatan tidak beretika lainnya.

Langkah awal yang harus dilakukan untuk mencegah dan memberantas pornografi tersebut adalah pemerintah dan pihak berwenang lainnya harus segera melakukan penertiban Warnet yang ada di kabupaten itu. Selain itu pemerintah juga harus mengeluarkan edaran kepada pemilik Warnet, antara lain isinya tidak membiarkan anak usia sekolah membuka situs-situs tersebut dan membatasi waktu berada di Warnet.

Sementara kepada para orangtua juga diimbau untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak terlalu banyak menggunakan waktunya di Warnet, begitu juga dengan penggunaan telpon genggam (HP), karena dengan HP, mereka juga akan mendapatkan gambar-gambar tercela yang merupakan kiriman dari teman-temannya.

Sosialisasi dampak negatif pornografi juga perlu dilakukan pemerintah hingga ke pelosok daerah dan sekolah-sekolah, sehingga menyentuh langsung anak-anak atau generasi muda tersebut. Berbicara tentang warnet, kata ia, juga banyak dampak negatifnya, apalagi bagi generasi muda. Dari warnet mereka (generasi muda) dengan mudah mengakses situs-situs tidak mendidik. Bahkan salah pencet tombol, situs seperti itu bisa saja muncul tiba-tiba.

Seorang anak yang sudah kecanduan pornografi akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Gambar-gambar tidak baik bagi anak didik yang ada di situs itu, biasanya akan melekat dan sulit untuk dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama.(04