Painan, Februari ----
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tetap komit mendukung kebijakan Pemerintah Pusat yang menargetkan kenaikan produksi padi lima persen pertahunnya. Kita akan upayakan, disamping peningkatan produksi padi pada lahan sawah yang telah ada juga melaksanakan perluasan area, baik di lahan basah maupun melalui pemanfaatan lahan pekarangan, kata Wakil Bupati Pesisir Selatan, Editiawarman saat menghadiri acara panen padi tanam sebatang pada pot di pekarangan komplek Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan kabupaten setempat kemarin.
Mengingat kabupaten ini bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana mobilitas barang termasuk beras antar daerah tidak bisa dihambat. Maka itu sebagai daerah surplus beras, kabupaten ini pada saat tertentu bisa saja terjadi kekurangan beras. Kondisi itu, katanya, ditambah lagi kebutuhan beras yang selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk secara nasional.
Menurut Editiawarman, produksi beras kabupaten itu sudah melebihi kebutuhan masyarakat setempat atau surplus yakni minimal 50 ribu ton setiap tahunnya. Produksi padi kabupaten ini sejak lima tahun belakangan selalu meningkat setiap tahunnya diatas lima persen. Dengan keberhasilan tersebut, membawa Pemkab kabupaten ini dua kali mendapat penghargaan dari Pemerintah Pusat yakni tahun 2008 dan 2009, ujar Editiawarman.
Hingga saat ini, sebanyak 750 kelompok tani di kabupaten itu mendapat bantuan benih padi dari Pemerintah Pusat. Selain itu, kegiatan pencetakan sawah baru telah terlaksana mencapai 1.000 hektar. Untuk cetak sawah baru, Pemerintah Pusat mengalokasikan dana sesuai dengan potensi dan kemampuan daerah mengelolanya. Pemerintah juga telah mengupayakan peningkatan produksi padi dengan melakukan berbagai program dan kegiatan. Dibidang sarana dan prasarana pertanian misalnya, pemerintah kabupaten setempat melakukan perbaikan jaringan irigasi desa (Jides) dan jaringan irigasi tingkat usaha tani (Jitut).
Editiawarman mengatakan, kabupaten itu memiliki jumlah penduduk 536.835 jiwa atau 132 ribu kepala keluarga. Dari jumlah itu sekitar 27 ribu kepala keluarga masih berpendapatan rendah atau termasuk kategori miskin. Sekitar 60 persen dari penduduk miskin tersebut bergerak pada bidang usaha pertanian secara umum. Hal itu merupakan tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah lembaga masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya serta kamauan masyarakat itu sendiri untuk keluar dari kemiskinan tersebut.(04)Â