Painan, April ----
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merencanakan pengembangan produktivitas pertanian dan prikanan salah satu prioritas pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menekan jumlah penduduk miskin di daerah itu, pada tahun 2013. Beberapa prioritas pembangunan tahun itu berdasarkan potensi daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kabupaten dan RPJMD Provinsi, kata Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit di Painan kemarin.
Prioritas lainnya, pemerintah merencanakan pengembangan industri pangan berbasis potensi lokal, pengembangan kawasan wisata, pembangunan daerah tertinggal dan infrastruktur penunjang ekonomi rakyat. Tidak saja itu, rencana lainnya seperti lingkungan hidup, peningkatan akses dan kualitas pendidikan. Pembangunan shelter dan jalan evakuasi tsunami merupakan rencana prioritas pembangunan yang akan dilakukan pemerintah kabupaten pada tahun 2013.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, pengamalan Adat Basandi Syarak- Syarak Basandi Kitabbullah dalam kehidupan masyarakat juga akan dilakukan. Selanjutnya, percepatan penanggulangan kemiskinan, peningkatan peran pemuda dalam pembangunan serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
Nasrul Abit mengatakan, kabupaten itu merupakan salahsatu dari 183 kabupaten tertinggal diseluruh Indonesia. Produk domestik regional bruto (PDRB) perkapita kabupaten itu pada tahun 2011 baru mencapai Rp10,67 juta.
Pertumbuhan ekonomi tahun itu sekitar 5,7 persen, indeks pembangunan manusia (IPM) 71,2. Sedangkan jumlah penduduk miskin sekitar 43.900 jiwa atau 10,22 persen dari jumlah penduduk 429.699 jiwa, sesuai perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010.
Angka kematian ibu sebanyak 108 per 100.000 kelahiran hidup. Sebagian besar penduduk miskin tersebut tersebar pada 76 kampung tertinggal dari 480 kampung yang ada. Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan IPM yang mencerminkan capaian kemajuan dibidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Menurut Nasrul, tingginya jumlah penduduk miskin dan banyaknya jumlah kampung tertinggal antara lain disebabkan oleh terbatasnya infrastruktur perhubungan, rendahnya produktivitas sektor pertanian, seringnya terjadi bencana alam, masih belum memuaskannya mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan.(04)