Pesisir Selatan, Minggu, 14 Juli 2019-Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui Program Lembaga Didikan Subuh (LDS) di daerah itu. Hal itu disampaikan Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Hendrajoni, melalui Kabag Kesra Pemkab Pessel, Yoli Aang Syofria.
"Didikan subuh merupakan wujud komitmen Pemkab Pessel bersama masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di daerah itu,"ujarnya
Kabag Kesra, Yoli Aang Syofria, mengatakan, tujuan kegiatan program didikan subuh adalah mengevaluasi, sekaligus pembinaan kepada lembaga TPA, TPSA. Tentang bagaimana tanggung jawab kita untuk menanamkan nilai- nilai agama dari kecil itu menjadi tanggung jawab kita bersama.
"Contohnya sekarang, adanya perkembangan zaman, pengaruh teknologi informasi menjadi tanggung jawab kita bersama, banyaknya aksi kenakalan remaja. Jadi bagaimana kita harus bangun pondasi seperti itu. Penanaman nilai-nilai adat dan agama. Bagaimana kita dapat menularkan nilai-nilai seperti itu. Bagaimna kampung dan anak-anak muda kembali ke Masjid, Mushalla. Tentu ini yang kita harapkan. Jadi demi mewujudkan visi misi bupati kabupaten pesisir selatan yang agamais itu bukan hanya pemerintah daerah saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama,"tuturnya
Menurutnya, bagaimana peran stakholder terkait untuk mendorong kegiatan didikan subuh. Bukan hanya orang tua santri, tetapi keluarga, pemerintah nagari, tokoh masyarakat, camat, wali nagari, Muspika, KUA dan para orang tua santri.
"Kami ingin LDS ini idealnya mulai dari camat sampai tingkat kabupaten. Jadi kegiatan LDS ini bukan hanya sekedar kegiatan seremonial saja. Tapi pesan nilai-nilai yang kita harapkan. Bagaimana supaya membumikan Alquran.menciptakan generasi qurani. Kemudian salah satu wahana untuk siar islam menanamkan pondasi bagi generasi muda. Sesamping ada perubahan institut, perilaku, moril. kesempatan untuk ajang kontestan investasi itulah LDS tadi,"ucapnya
Kedepannya ia berharap adanya TC jangka panjang. Mulai dari TPQ, TPSQ malalui gerakan LDS. karena ada TPQ terbaik. Jadi ada santriwan satriwati yang terbaik.
"Kalau bisa nanti di kecamatan bisa berkolaborasi setidaknya mereka bisa bersaing ditingkat kecamatan dan di tingkat kabupaten,"ujarnya Disampaikannya, anak-anak yang mempunyai potensi untuk MTQ cabang tahfiz lima juz. Atau satu juz. Harusnya harus disiapkan di pondok Alquran. dan di biayai oleh dana camat dan nagari. Nanti itu di persiapkan untuk persiapan MTQ nanti. memang harus seperti itu. Seharusnya seluruh nagari dan kecamatan berkolaborasi.
"Contohnya kemarin TC. Kalau pembinaan itu tidak berkelanjutan tidak dari bawah atau tidak simultan,"tuturnya
Dikatakannya, pondok-pondok alquran ada empat yang ada dibawah binaan Pemda seperti di Bayang, Painan, Kambang dan Tapan. kalau bisa nanti penempatannya di pondok alquran . "Seperti di kecamatan air pura, punya inisiatif yang langsung dibina oleh kecamatan, camat, dan kua,"tutupnya (Rio)