Pesisir Selatan -Pemerintah Nagari Sago Salido, Kecamatan IV Jurai mengadakan kegiatan musyawarah rembuk Stunting yang dihadiri Walinagari Sago Salido, Syafriado, anggota Bamus Nagari Sago Salido, Bhabinsa, Bhabin Kamtibmas, Pendamping Desa, Rabu (24/8) di aula kantor walinagari setempat.
Walingari Sago Salido, Syafriadi mengatakan, sebagai pemateri dalam musyarawarah rembuk Stunting adalah dokter Puskesmas Salido serta diikuti oleh peserta dari bidan desa, guru PAUD dan kader-kader di Nagari Sago Salido.
Dijelaskan, Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir tetapi, kondisi stunting baru muncul setelah bayi berusia 2 tahun.
Dengan demikian, pemerintah saat ini, memberikan perhatian serius terhadap penanganan Stunting, karena menyangkut masa depan anak-anak Indonesia dan masa depan generasi penerus bangsa.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk memberikan pengarahan dan pembelajaran tentang Stunting kepada bidan desa, guru PAUD dan para kader. Diharapkan mereka mengetahui apa itu stunting, ciri-ciri Stunting dan bagaimana cara pencegahannya.
Dikatakan, pada kegiatan tersebut para peserta juga diberikan kesempatan untuk memberikan usulan-usulan menyangkut Stunting, ketersedian peralatan kesehatan nagari dan perbaikan infrastruktur Pos yandu disetiap kampung, agar tercapainya peningkatan kesehatan anak-anak di Nagari Sago Salido.
"Dalam hal ini, Pemerintah Nagari Sago Salido akan berupaya melakukan yang terbaik untuk memenuhi keinginan kita bersama dan mencari solusi tentang upaya penanganan Sunting serta mengajak seluruh pihak untuk menyelesaikan hal ini. Kita berharap agar anak-anak nagari kita tumbuh dengan sehat dan terhindar dari Stunting," katanya.